75 Tahun Indonesia-Thailand: Batagor dan Tomyum Adu Kelezatan di Pendopo Kota Bandung

Notification

×

Iklan

buku

Iklan

buku

75 Tahun Indonesia-Thailand: Batagor dan Tomyum Adu Kelezatan di Pendopo Kota Bandung

Minggu, 27 April 2025 | 14:25 WIB Last Updated 2025-04-28T07:28:13Z
buku


NUBANDUNG.ID -- Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand, Kota Bandung menjadi tuan rumah acara Gastrodiplomacy Journey bertema "Immersive Culinary Experiences of Indonesia and Thailand", yang digelar di Pendopo Kota Bandung, Minggu (27/4/2025).

Acara ini mempertemukan kuliner khas kedua negara. Nasi goreng, sate, dan batagor dari Indonesia beradu kelezatan dengan Thai tea dan sop tomyum dari Thailand. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Padjadjaran, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dan Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia, dengan rangkaian acara berupa Gastrodiplomacy Talk dan live cooking.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyambut hangat penyelenggaraan acara ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya mencerminkan eratnya hubungan antarnegara, tetapi juga memperkuat jalinan budaya melalui diplomasi kuliner.

"Kuliner telah lama menjadi jembatan antarbangsa. Ini bukan sekadar soal rasa, tetapi juga tentang sejarah, identitas, dan nilai-nilai yang diwariskan lintas generasi," kata Farhan.
Ia menambahkan, melalui cita rasa masakan Indonesia dan Thailand, masyarakat bisa menemukan cerita, semangat gotong royong, serta kearifan lokal yang menjadi fondasi kehidupan sosial kedua bangsa.

Farhan berharap kegiatan ini dapat semakin mempererat persahabatan yang telah terjalin lebih dari tujuh dekade, sekaligus membuka peluang kolaborasi baru di bidang pariwisata, ekonomi kreatif, dan pertukaran budaya.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Siti Nugraha Mauludiah, menekankan bahwa program ini dirancang untuk memperkuat peran gastronomi Indonesia sebagai alat diplomasi yang efektif.

"Dengan merayakan tradisi kuliner Indonesia dan Thailand, kita tidak hanya menghormati warisan bersama, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih dalam dan mempererat hubungan antar masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, menyatakan harapannya agar kerja sama diplomatik antara kedua negara terus berlanjut, tidak hanya di bidang politik, tetapi juga melalui kuliner dan budaya.

"Saya berharap hubungan diplomatik ini terus berkembang, karena kuliner dan budaya adalah bagian penting dalam mempererat kerja sama," ungkap Prapan.

Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari Rektor Universitas Padjadjaran, Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, yang menyatakan kesiapan institusinya dalam mendukung berbagai program diplomatik.

"Kami memiliki berbagai fakultas yang mampu mendukung program ini. Dukungan akademisi siap diberikan untuk memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand," ujarnya.