![]() |
Assalamu’alaikum
NUBANDUNG.ID -- Hanya tinggal beberapa hari lagi, Ramadhan akan pergi. Entahlah apakah hati bersedih atau tidak atas kepergiaannya ? Padahal Rasulullah SAW bersabda: “Ketika datang akhir malam bulan Ramadhan, langit dan bumi, serta para Malaikat menangis karena merupakan musibah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, musibah apakah itu? Rasulullah menjawab: “Lenyaplah bulan Ramadhan karena sesungguhnya doa-doa di bulan Ramadhan dikabulkan, dan sedekah diterima, kebaikan dilipat gandakan, dan adzab ditolak
Idealnya kita dalam kebingungan atas kepergian Ramadhan karena tidak tahunya apakah di tahun depan bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan atau tidak. Tapi rasa-rasanya kebingungan seperti itu tidak ada. Kita lebih bingung menghadapi lebaran, menentukan lebaran hendak kemana. Pikiran kita lebih tersita menikmati lebaran yang terasa lebih menyenangkan daripada menangisi Ramadhan yang hendak pergi.
Entahlah apakah kita menyimpan rasa kecemasaan atau tidak atas Sabda Nabi saw “Betapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar. Betapa banyak orang yang Qiyamul lail namun tidak mendapat apa-apa dari shalatnya kecuali hanya begadang saja.” (HR. Ibnu Majah). Rasa-rasanya biasa-biasa saja sich.
Betapa tipisnya iman kita menyikapi kepergian Ramadhan tahun ini. Hanya doa yang bisa kita panjatkan kepada-Nya.
Ya Allah Ya Ghafur Ya Rahim ! Kami mohon maaf jika kedatangan Ramadhan kami sia-siakan, kami tidak sungguh-sungguh dalam beribadah. Kami masih lebih sibuk urusan dunia ketimbang sibuk beribadah.
Ya Allah, Maafkan kami yang tak pernah menangisi Ramadhan-Mu yang hendak pergi meninggalkan kami. Kami lebih cemas tidak punya uang untuk lebaran ketimbang cemas tidak mendapatkan ampunan sepeninggal Ramadhan.
Tuhan, Tolong ampuni kami. Pertemukan kami dengan Ramadhan di tahun depan. Namun jika ini Ramadhan terakhir kami, semoga ibadah kami yang tak seberapa ini Engkau terima. Semoga dosa kami yang mengggunung ini Engkau ampuni.
Salam Takjim
Idat Mustari