Menag Nasaruddin Minta PTKIN Lahirkan Dai Berkualitas dan Berdayakan Umat

Notification

×

Iklan

Iklan

Menag Nasaruddin Minta PTKIN Lahirkan Dai Berkualitas dan Berdayakan Umat

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:04 WIB Last Updated 2024-12-28T05:04:02Z


UBANDUNG.ID Menag meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk berperan aktif dalam memberdayakan umat. Salah satunya dengan melahitkan tokoh penceramah dan da'i berkualitas.


Ini mungkin dilakukan karena kajian keislamaan dilakukan para mahasiswa PTKIN, baik terkait Al-Qur’an dan tafsirnya, Hadis, serta beragam disiplin keilmuan lainnya.


“Saya rasa pas rasanya jika kita melibatkan Fakultas Ushuludin yang memang di dalamnya terdapat Prodi Tafsir dan Quran Hadits. Sehingga mampu memberi kajian-kajian serta penelitian terkini terkait pemberdayaan umat,” ucap menag saat menerima Audiensi Fakultas Ushuludin UIN Jakarta, di Kantor Kemenag.


Menag menilai umat di Indonesia perlu pendekatan baru agar memahami ajaran agama. Menurutnya, saat ini umat cenderung kuantitatif dan semakin induktif, kontekstual, serta rasional. Namun selama ini, masih banyak ajaran agama yang dipahami dengan tradisional, deduktif, serta masih lamban dan tekstual.


“Karena itu menurut saya perlu pendekatan baru, bagaimana mengartikulasikan sebuah ajaran agar paralel. Bagaimana mentrasformasikan ajaran agama tersebut menjadi logos yang kemudian bisa diaplikasikan sebagai Etos,” ujar Menag dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2024).


Menag menjelaskan bahwa Al-Qur’an sudah mengajarkan agar kita harus mengantisipasi jaman yang terus berubah. Karena itu, penting saat ini, para pemuka agama mampu mentransformasikan ajaran Agama menjadi etos. Dengan mengartikulasikan ajaran dari Mitos, kemudian dibuah jadi logos hingga menjadi etos atau habit.


Untuk mengatasi tantangan gap yang terjadi pada umat ini, Menag berencana bekerja sama dengan PTKIN, termasuk Fakultas Ushuludin UIN Jakarta, agar sama-sama mencari solusi agar mengembalikan kedekatan umat dengan ajaran agamanya.


“Mungkin nanti kita perlu kerjasama untuk mengkaji ini. Agar para tokoh dan pemikir agama terlibat dari hulu, dari sebab hingga akibat. Selama ini kita tahu bahwa kita hanya dilibatkan saat akibat saja, ketika sudah terjadi, sehingga seperti peadam kebakaran,” jelasnya.


Menag pun berharap pergutruan tinggi bisa bersinergi dengan Kementerian Agama. Salah satu upayanya menjadikan penelitian seperti tesis dan desertasi sebagai referensi yang diambil dalam menentukan kebijakan-kebijakan di pemerintahan. Ia menilai hal tersebut merupakan upaya proaktif Kemenag.


“Mungkin kita bisa berikan beasiswa bagi yang memiliki topik penelitian yang sangat baik untuk kekrukunan umat,” ucap Menag Nasaruddin.


Dekan Fakultas Ushuludin UIN Jakarta Prof. Ismatu Ropi merasa senag dengan sambutan pak Menteri. Ia mengatakan banyak hal yang dibicarakan, terutama peran lembaga pendidikan tinggi Islam untuk memperkuat dan membedayakan umat.


Ia pun mengatakan, siap membantu terutama dalam memberikan penelitian yang aplikatif bagi umat. “Alhamdulillah banyak insight yang didapat. Kami siap membantu terutama dalam hal peningkatan kualitas dan pemberdayaan umat,” ucapnya.