NUBANDUNG.ID -- Antapani adalah kecamatan di Kota Bandung yang diresmikan pada 14 April 2007. Sebelumnya daerah ini masuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Cicadas yang memiliki lima kelurahan yaitu Kelurahan Mandalajati, Kelurahan Antapani Kulon, Kelurahan Antapani Wetan, Kelurahan Antapani Tengah, dan Kelurahan Antapani Kidul.
Dilansir dari laman Kota bandung, setelah pemekaran wilayah, nomenklatur Kecamatan Cicadas berubah menjadi Kecamatan Antapani. Wilayah Kecamatan Cicadas dibagi menjadi dua kecamatan yaitu Mandalajati dan Antapani yang dibatasi oleh Jalan A.H. Nasution. Kecamatan Antapani sendiri memiliki luas wilayah 4,01 km persegi yang sebagian besar wilayahnya adalah perumahan dengan latar belakang penduduk beraneka ragam.
Berbicara tentang Antapani, tahukah Anda bagaimana asal-usul penamaannya?
Dikutip dari Buku Toponimi Bandung karya T. Bachtiar, Antapani diambil dari kata hantap yang merupakan tumbuhan (Stercuoia Javanica) yang hidup di iklim tropis. Kayunya yang relatif ringan bisa digunakan untuk pembuatan kapal dan peti. Sedangkan daunnya dapat dijadikan obat panas dalam, sariawan, bibir pecah-pecah atau sakit kencing akibat panas dalam.
Untuk menaman pohon hantap relatif mudah, cukup memotong bagian pohon yang sudah tua dan masih berdaun, kemudian ditancapkan pada tanah yang harus dijaga tetap basah hingga beberapa minggu. Karena itu pada zaman dulu, pohon hantap sering digunakan sebagai pembatas jalan atau wilayah.
Hingga akhir tahun 1980-an, sebagian besar wilayah Antapani masih merupakan areal pesawahan yang sangat luas. Beberapa jalan dan gang yang membelah perkampungan menjadi pintu gerbang untuk masuk ke wilayah tersebut seperti Gang Mbah Halim, Gang Babakan Surabaya, Gang Simpang, Gang Kesturi, Gang Masjid, Gang Sulaksana, Gang Arjasari, Cicaheum, hingga Burahol (Sindanglaya sekarang).
Itulah asal-usul Antapani yang ternyata diambil dari nama tumbuhan hantap yang memiliki sejuta khasiat.
