Inilah Sejarah Asal-Usul Ujungberung

Notification

×

Iklan

Iklan

Inilah Sejarah Asal-Usul Ujungberung

Rabu, 07 Agustus 2024 | 18:30 WIB Last Updated 2024-08-07T11:30:00Z





NUBANDUNG.ID -- Asal-usul nama Ujungberung berasal dari Bahasa Sunda yang arti ujung berung adalah akhir napsu. Ujung artinya "akhir". Berung artinya "napsu". Ngaberung artinya menurutkan hawa nafsu. Jadi, Ujungberung secara bahasa artinya "akhir sebuah napsu."


Wilayah kota Bandung yang terkenal dengan komunitas music underground, Ujungberung. Ujungberung atau Uber merupakan sebuah Kecamatan di Kota Bandung. Kecamatan Ujungbberung menjadi terkenal menjadi terkenal karena Komunitas Musik Underground ini. Sudah banyak musisi underground yang terkenal lahir di Kecamatan Ujungberung ini, seperti Burger Kill, Forgotten, Jasad, dan lainnya.


Dilansir dari laman Kota Bandung, selain terkenal dengan komunitas musik underground, Kecamatan Ujungberung dikenal dengan seni bela diri atau gulat sunda yaitu benjang. Benjang sendiri lahir di Ujungberung, yang manjadikan Benjang Seni khas Ujungberung.


Ada tiga tempat yang menjadi ikon di Ujungberung saat ini. Ketiga tempat itu adalah alun-alun, masjid besar, dan pasar yang letaknya saling berdampingan. Kecamatan Ujungberung merupakan hasil pemekaran wilayah sejak tahun 1987 berdasarkan PP 16 tahun 1987.


Asal-usul nama Ujungberung berasal dari Bahasa Sunda yang arti ujung berung adalah akhir napsu. Ujung artinya "akhir". Berung artinya "napsu".  Ngaberung artinya menurutkan hawa nafsu. Jadi, Ujungberung secara bahasa artinya "akhir sebuah napsu."


Nama Ujungberung berawal dari peristiwa upaya pengejaran yang sangat panjang dalam nga-berung napsu (mengumbar nafsu) untuk menangkap Dipati Ukur. Dari kisah pelarian Dipati Ukur, salah satu tokoh silam Sunda. Dipati ukur dan rombongannya dikejar prajurit Mataram, hingga sampai di pinggiran danau Bandung purba sebelah timur Bandung. Tempat itu ditumbuhi oleh tanaman bambu yang sangat lebat. Tempat itu bernama Bojong Awi.


Versi lain dari asal-usul nama Ujungberung ialah terkait kisah legenda Sangkuriang yang hendak meminang Dayang Sumbi, yang sesungguhnya adalah ibu kandungnya.Tempat akhir dari usaha Sangkuriang dalam mengumbar napsu untuk mewujudkan keinginannya mempersunting Dayang Sumbi disebut Ujungberung, yaitu tempat ujung-na nga-berung napsu, merupakan akhir dari napsu mengejar Dayang Sumbi.


Pada masa pemerintahan Belanda, saat pembangunan Jalan Raya Pos yang melintasi Ujungberung (1811), dijelaskan bahwa wilayah Ujungberung adalah dari Cimahi ke Cileunyi (barat ke timur). Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda membagi menjadi dua wilayah utara dan selatan sisi Jalan Raya Pos, yakni Oedjoengbroeng Kaler (pegunungan) dan Oedjoengbroeng Kidoel (rawa-rawa).