Inilah 6 Fakta Menarik Seputar Konferensi Asia-Afrika 1955

Notification

×

Iklan

Iklan

Inilah 6 Fakta Menarik Seputar Konferensi Asia-Afrika 1955

Kamis, 11 Juli 2024 | 10:47 WIB Last Updated 2024-07-11T03:47:33Z

 



NUBANDUNG.ID -- Konferensi Asia Afrika (KAA) merupakan konferensi tingkat tinggi negara-negara benua Asia dan Afrika yang digelar pada 18-24 April 1955 di Kota Bandung.


Konferensi ini melibatkan perwakilan dari 29 pemerintahan negara-negara Asia dan Afrika. Penyelenggaraan KAA ini diprakarsai oleh lima negara yakni Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India dan Pakistan.


Dilansir dari laman Kota Bandung, KAA juga menjadi sebuah penanda eksistensi negara-negara di kawasan Asia dan Afrika yang ingin menciptakan perdamaian. Berikut ini fakta menarik Konferensi Asia Afrika.


1. Bandung Jadi Lokasi Konferensi Asia Afrika


Presiden Soekarno pada saat itu menunjuk Bandung sebagai tuan rumah dilaksanakannya KAA. Alasannya, karena semangat masyarakat Bandung yang ditunjukkan selama perjuangan melawan penjajah Belanda. Salah satunya peristiwa Bandung Bautan Api (BLA). 


2. Konferensi Kolombo Jadi Cikal Bakal KAA 


Sebelum Konferensi Asia Afrika, terlebih dahulu diadakan Konferensi Kolombo. Dalam konferensi tersebut, Ali Sastroamidjojo, mengusulkan perlunya diadakan pertemuan lain yang lebih luas antara negara-negara Afrika dan Asia.


3. Perubahan Nama Gedung dan Jalan


Pada 1955, berbagai persiapan untuk kegiatan KAA dilakukan oleh panitia, di antara dengan mengubah nama gedung dan jalan yang akan digunakan selama Konferensi Asia Afrika berlangsung.


Pada 1 April 1955, dilakukan penggantian nama pada Gedung Dana Pensiun dan Gedung Concordia yang disiapkan sebagai lokasi sidang konferensi pers. Gedung Dana Pensiun berubah nama menjadi Gedung Merdeka, dan Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia Afrika.


4. Gagasan Museum KAA


Mochtar Kusumaatmadja yang saat itu menjabat menteri luar negeri mengajukan gagasan untuk mengabadikan peristiwa Konferensi Asia Afrika dalam suatu gedung museum. Pasalnya, peristiwa ini disebut sebagai tonggak besar keberhasilan politik luar negeri Indonesia. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat panitia peringatan 25 tahun KAA.  Akhirnya, pada 24 April 1980 Museum Konferensi Asia Afrika diresmikan oleh Presiden Soeharto.


5. Arsip Nasional Republik Indonesia menyimpan arsip Konferensi Asia Afrika


Arsip KAA yang disimpan oleh Indonesia. Ternyata Arsip Nasional Republik Indonesia menyimpan arsip KAA yang terdiri dari berbagai media. Mulai dari 1.778 lembar arsip kertas, 565 lembar arsip foto, dan 7 reels arsip film.


6. Banyak Negara Asia Afrika Proklamirkan Kemerdekaan 


Konferensi ini menghasilkan prinsip-prinsip yang dikenal dengan Dasasila Bandung. Hal ini lah yang menginspirasi banyak Negara Asia dan Afrika. Setelah konferensi berlangsung, banyak negara di Asia dan Afrika yang memproklamasikan kemerdekaannya.