Bangga! Awug dan Cistik Potensi UMKM di Sukamaju

Notification

×

Iklan

Iklan

Bangga! Awug dan Cistik Potensi UMKM di Sukamaju

Sabtu, 20 Juli 2024 | 06:30 WIB Last Updated 2024-07-20T03:57:42Z

 




NUBANDUNG.ID -- UMKM di Sukamaju dapat mengikuti jejak awug dan cistik yang sudah lebih dulu dikenal luas dan menjadi kebanggaan Kota Bandung.


Lurah Sukamaju, Rudi Safarudin, mengungkapkan berbagai potensi dan tantangan yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya. Dalam sesi wawancara bersama Diskominfo Kota Bandung, Rudi menjelaskan bahwa Kelurahan Sukamaju memiliki luas wilayah sekitar 41,50 hektar dan berbatasan dengan Kelurahan Cihaurgeulis di utara, Kelurahan Kebon Waru di selatan, Kelurahan Cicadas di barat, dan Kelurahan Cihapit di timur.


Dengan jumlah penduduk sekitar 9.518 jiwa, Kelurahan Sukamaju menjadi rumah bagi berbagai produk unggulan UMKM, seperti awug Cibeunying, cistik, Ali Agrem, bakso Citamiang, dan tahu susu.


Menurut Rudi, banyak dari produk UMKM yang ada di wilayahnya telah berdiri selama puluhan tahun dan bahkan telah dikenal hingga ke luar negeri.


"Seperti awug yang sudah ada sejak 30 tahun lalu dan cistik yang telah diekspor ke Singapura," jelas Rudi dalam keterangannya, Jumat (19/7/2024).


Namun, Rudi juga mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mendorong UMKM di Sukamaju agar lebih kompetitif di pasar global. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pengetahuan dan pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran.


"Penggunaan alat teknologi dan pemanfaatan media sosial masih kurang, sehingga banyak UMKM yang kesulitan untuk bersaing dengan produk-produk yang sudah punya brand tersendiri," ujar Rudi.


Untuk mengatasi tantangan ini, Kelurahan Sukamaju telah melakukan berbagai upaya, termasuk mendorong pelaku UMKM untuk bergabung dengan komunitas seperti Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) dan UMKM terorganisir.


Selain itu, kelurahan juga melakukan pendataan usaha kecil untuk membantu mereka memperoleh surat izin usaha (SIB), yang dapat mempermudah pengembangan usaha mereka.


Rudi mengajak seluruh pelaku UMKM di Kelurahan Sukamaju untuk memanfaatkan berbagai organisasi yang ada untuk mendapatkan informasi dan bantuan yang diperlukan.


"Gabung dengan mereka yang sudah terorganisir agar informasi-informasi tentang pengemasan, pemasaran, dan permodalan bisa saling bertukar pikiran," tambahnya.


Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan UMKM di Kelurahan Sukamaju dapat semakin berkembang dan dikenal luas, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.


Rudi juga berharap agar semua UMKM di Sukamaju dapat mengikuti jejak awug dan cistik yang sudah lebih dulu dikenal luas dan menjadi kebanggaan Kota Bandung.