NUBANDUNG.ID -- Guru BK (Bimbingan dan Konseling) di sekolah/madrasah sangat mempengaruhi kondisi perkembangan psikologi siswa. Karenanya, perlu adanya peningkatan kualitas layanan guru BK, agar maksimal dalam mengembangkan potensi siswa, terutama karirnya pasca lulus sekolah.
Inilah yang medasari pentingnya dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Agreement) antara Fakultas Psikologi UIN Bandung dan Kementerian Agama Kabupaten Karawang. Naskah MoA ditandatangani langsung oleh Dekan Psikologi Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si, CPCE, MCE dan Kepala Kemenag Kabupaten Karawang H. Sopian, S.Pd.I, M.Si, di Karawang.
Sesuai dengan kewenangan, tugas, dan fungsi masing-masing, kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Salah satu program prirotas, kami akan menggelar Pendidikan dan Pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanan guru BK di madrasah-madrasah di bawah naungan Kemenag Kab Karawang,” jelas Prof. Ulfiah dalam keterangannya, Sabtu (29/6/2024).
Tidak semua guru BK, kata Prof. Ulfiah, memiliki kapasitas yang memadai. Keberadaan layanan bimbingan konseling masih sering diabaikan, bahkan dipandang sebagai tempat hukuman yang menakutkan siswa. Padahal, Guru BK bisa menentukan masa depan karir mereka.
“Kita memiliki Unit Layanan Psikologi (ULP) berbasis Islam dan kearifan lokal,” ujar Prof. Ulfiah, didampingi Wakil Dekan 3 Fakultas Psikologi UIN Bandung Dr. H. Ujang Rohman, M.Ag, CPM,
Dijelaskan, Fakultas Psikologi bergerak dalam penyediaan jasa layanan psikologi. Karenanya, ULP perlu dioptimalkan, bagaimana berkontribusi pada kesehatan mental, yang tidak hanya pada mahasiswa sivitas akademika, masyarakat, juga guru-guru BK madrasah.