NUBANDUNG.ID -- Kisah cinta Milea dan Dilan yang diangkat dari sebuah novel ke layar lebar sukses menarik perhatian masyarakat Indonesia. Tak ayal, banyak orang yang penasaran dengan berbagai tempat atau spot syuting film Milea dan Dilan yang berhasil menarik jutaan penonton.
Nah, untuk menjawab rasa penasaran mereka yang ingin bernostalgia ke berbagai tempat romantis Dilan dan Milea. Berikut telah kami rangkum tempat romantis Dilan dan Milea yang wajib dikunjungi saat di Bandung.
SMA Negeri 20
Dalam Film Dilan 1990 dan Dilan 1991, Dilan dan Milea digambarkan masih duduk di bangku SMA. Berbagai adegan kisah romantis yang dilakukan Dilan dan Milea pada saat sekolah tersebut bertempat di SMA Negeri 20 Bandung.
Sekolah yang terletak di Jalan Citarum no. 23 Bandung menjadi saksi bisu berbagai dilema kehidupan kisah cinta nan pelik sepasang remaja SMA Kota Bandung namun sukses memukau banyak orang.
Taman Budaya Dago Tea House
Dalam salah satu scene film Dilan 1991.diceritakan bawah saat itu hubungan antara Dilan dan Milea sedang bermasalah yang disebabkan karena Dilan tidak mau meninggalkan teman-teman genk motornya yang dirasa oleh Milea sangat berbahaya bagi keselamatannya.
Oleh karena itu Ibunda Dilan mengajak Dilan dan Milea untuk membicarakan masalah mereka di Dago Tea House. Taman Budaya Dago Tea House sendiri berada di wilayah Kota Bandung bagian utara, tepatnya di Jalan Bukit Dago Selatan nomor 53 A, Bandung.
Saat ini Dago Tea House menjadi salah pusat kebudayaan di Jawa Barat dan menjadi salah satu etalase kesenian Kota Bandung.
Warung Bi Eem
Warung Bi Eem menjadi salah lokasi syuting film Dilan yang paling populer. Di ceritakan dalam film Dilan dan Milea bahwa Warung Bi Eem merupakan tempat nongkrong anak-anak sekolah SMA dan genk motor Dilan.
Selain itu, lokasi syuting film Dilan tersebut juga menjadi sejarah di mana Dilan dan Miela memutuskan secara resmi untuk berpacaran. Banyak kisah romantis dan juga menegangkan di Warung Bi Eem. Namun, tahukah kamu bahwa Warung Bi Eem di kehidupan aslinya adalah sebuah kafe yang dapat dikunjungi.
Ya, Warung Bi Eem kini telah berubah menjadi sebuah kedai kopi bernama Coffeelense Coffee Brewery. Lokasinya berada di Jalan Panjaitan Nomor 22 Bandung. Kedai kopi yang memiliki gaya vintage dengan konsep open bar ini menawarkan banyak menu yang wajib dicicipi sembari bernostalgia mengenang kisah cinta Dilan dan Milea.
46 Minimarket
Masih ingatkah kamu dengan minimarket bernama Trina yang menjadi tempat berkumpulnya Dilan dan teman-teman genk motornya sebelum melakukan penyerangan? Nah, tidak banyak yang tau bahwa minimarket tersebut sebenarnya memiliki nama 46 Mart yang lokasinya berada di Jalan Gudang Utara.
Mungkin tidak banyak orang yang sadar bahwa minimarket yang berada dalam kompleks militer ini, menjadi salah satu saksi momen saat Milea dan Dilan akan mengakhiri hubungannya serta sukses membuat banyak penonton sedih dan kecewa.
Rumah Milea
Di film Dilan 1990 maupun Dilan 1991, rumah Milea menjadi salah satu latar utama. Di tempat ini, beberapa adegan ikonis terjadi, seperti saat Dilan mengaku menjadi utusan kantin, kemudian mengirimkan tukang pijat saat Milea sakit. Ada pula beberapa adegan lain saat mereka telah resmi berpacaran, dilakukan di sana.
Sehingga hal tersebut banyak orang-orang yang penasaran dan mencari langsung lokasi rumah Milea ini. Nah, buat kamu yang penasaran yuk kita langsung saja ke sana jika banding lokasi-lokasi lainnya, tempat syuting rumah Milea cukup jauh.
Rumah bergaya lawas ini terletak di Jalan Kencana dekat jalan Malabar. Ia diapit dua bangunan khas zaman Belanda.
Jalan Milea
Jalan Milea terletak di Jalan Cilaki dan Jalan Taman Cibeunying. Lokasi ini juga menjadi tempat Dilan dan Milea pertama kali bertemu. Saat itu, Dilan menghampiri Milea dengan motor tuanya untuk 'meramal' bahwa mereka akan kembali bertemu di kantin sekolah.
“Kamu tahu enggak nama jalan ini sudah ku ganti? Jalan Milea,” ungkap Dilan pada Milea. Adegan yang terlihat ngasal tapi romantis banget ini telah sukses membuat nama baru untuk jalan tersebut di kehidupan nyata.
Sejak adegan ikonis di film Dilan 1990 itu, jalan tersebut dikenal sebagai Jalan Milea. Jalanan itu sebenarnya terletak di kawasan perumahan warga. Menariknya, beberapa bangunan di sekitar masih mempertahankan desain jadul demi mendukung latar cerita.
Rumah Dilan
Tak jauh dari Jalan Milea, ada bangunan yang digunakan untuk syuting Rumah Dilan. Itu juga terletak di Jalan Taman Cibeunying, tepatnya rumah nomor delapan.
Dulunya rumah ini merupakan milik pensiunan jenderal yang sudah lama kosong. Namun kini rumah itu juga sudah dijual. Usai dipakai syuting film Dilan, rumah itu akhirnya dibeli oleh seorang penggemar.
Markas Geng Motor Dilan (Rumah Burhan)
Terletak di Jalan Wirangun-Angun, rumah berbentuk bangunan kuno ini merupakan kediaman kawan Dilan, Burhan yang juga dijadikan sebagai markas geng motor.
Dalam Dilan 1991, lokasi itu menjadi salah satu bagian ikonis. Rumah itu merupakan tempat pelarian Dilan saat diusir dari rumahnya oleh sang ayah. Di sana, ia juga terlibat pertengkaran hebat dengan Milea.
Jalan Asia Afrika
Kalau yang satu ini memang sudah menjadi salah satu ikon Bandung. Di jalan bersejarah ini terdapat Gedung yang merupakan tempat dilangsungkannya Konferensi Asia Afrika (KAA), yaitu Gedung Merdeka.
Dalam film Miliea: Suara dari Dilan, Dilan kerap mengajak Milea berkeliling menyusuri Jalan Asia Afrika yang merupakan kawasan kota tua milik Bandung.
Dalam adegan-adegan tersebut, Dilan memboncengkan Milea dengan motor birunya sambil menampilkan suasana Jalan Asia-Afrika di malam hari.
Kamu bisa menemukan beragam bangunan tua yang unik bergaya Eropa di Asia Afrika. Kamu juga akan menemukan banyak spot foto menarik untuk diabadikan bersama pasangan.
Jalan Banteng
Dalam sebuah adegan, Dilan mengajak Milea berkeliling di sepanjang Jalan Banteng dan berhenti sejenak untuk menikmati bubur ayam. Nama asli jalan Banteng sebenarnya adalah Jalan KH. Ahmad Dahlan yang terletak di kawasan Lengkong, Kota Bandung.
Di lokasi tersebut memang banyak pedagang yang menjajakan kuliner khas Bandung, Beragam makanan dapat Anda temui, mulai dari Mie Kocok Mang Dadang, sate kuda, lotek, nasi goreng, soto, hingga es campur oyen.***