NUBANDUNG.ID, Garut – Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi meminta pemerintah untuk terus berupaya seoptimal mungkin dalam rangka menghadirkan pendidikan luar biasa yang setara dengan pendidikan pada umumnya.
Hal ini disampaikan Enjang Tedi saat memberikan sambutan pada acara penutupan Special Education Expo (SEE) 2023 dengan tema “From Disability to Artbility, Equality & Equity” yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Garut pada 5-7 September 2023.
“Pendidikan luar biasa perlu dukungan setara dengan pendidikan pada umumnya, terutama dukungan oleh pemerintah daerah, baik eksekutif maupun legislatif,” ujar Enjang Tedi, Kamis (7/9/2023).
Menurut politisi PAN Dapil Kabupaten Garut ini, warga negara Indonesia memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Pemerintah, lanjutnya, wajib memastikan para penyandang disabilitas bisa menikmati pendidikan sebagaimana siswa lain pada umumnya.
“Dari segi infrastruktur, sarana dan prasarana yang menunjang, materi pendidikan yang komprehensif dan hak apapun yang sudah dirasakan manfaatnya oleh lembaga pendidikan umum, juga harus sama dirasakan manfaatnya oleh lembaga pendidikan khusus atau luar biasa ini,” katanya.
Lebih lanjut Wakil Ketua DPW PAN Jabar ini pun bersyukur bahwa Kabupaten Garut sangat terbuka dengan kegiatan kegiatan yang melibatkan para penyandang disabilitas. Menurutnya, semangat memberikan kesetaraan kesempatan bagi semua warga itu patut diapresiasi.
“Beberapa waktu lalu ada namanya Peparpeda III 2023 digelar di Garut dan tentu juga merupakan bentuk apresiasi, pemberian kesempatan yang sama kepada para penyandang disabilitas dari pemerintah untuk terus berprestasi mengoptimalkan potensi dirinya,” sebutnya.
“Nah meski waktu itu persiapannya seperti permintaan ibu Sangkuriang, namun Alhamdulillaah bisa dipenuhi dengan sangat baik oleh pemda Garut,” sambungnya.
Enjang Tedi juga melihat adanya korelasi antara Peraturan Daerah (Perda) penyandang disabilitas dengan perda nomor 15 tahun 2017 tentang ekonomi kreatif. Menurutnya, ada domain yang mengatur tentang kreativitas, kesetaraan dan keadilan.
“Kreativitas itu awalnya lahir dari sebuah keinginan untuk bergerak, melakukan sesuatu. Kita melihat bahwa teman teman penyandang disabilitas ini juga sangat banyak yang berprestasi. Tentu ini harus dilihat sebagai sebuah kesempatan emas untuk menghadirkan prinsip keadilan dan kesetaraan,” tegasnya.
Enjang Tedi menegaskan, pihaknya sangat antusias terhadap perkembangan dunia pendidikan luar biasa serta kegiatan kegiatan positif para penyandang disabilitas. Ia menuturkan, dari berbagai kegiatan para penyandang disabilitas yang ia ikuti, Enjang Tedi sangat belajar banyak tentang rasa syukur dan sabar.
“Mereka punya tagline bergerak pasti tanpa henti. Ada motto jangan kasihani kami, tapi beri kami kesempatan dan kasih sayang. Kemudian prinsip jangan hitung apa yang hilang dari kita, tapi hitung nikmat yang banyak kita terima untuk berbakti pada agama, nusa dan bangsa. Dari apa yang mereka yakini dan pegang itu, saya sangat bersyukur atas apa yang sudah Allah SWT berikan,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dr. Deden Saeful Hidayat, M.Pd mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan.
“Lomba kompetensi siswa ini adalah agenda tahunan mengikuti lomba tingkat nasional tapi saya tadi sampaikan bahwa ini hanya jembatan saja untuk merealisasikan bagaimana kemandirian anak-anak kita berkebutuhan khusus nanti di masyarakat mudah-mudahan dengan adanya acara ini yang saya pikir luar biasa yang nanti masyarakat semakin mengenal bahwa anak-anak kita yang istimewa itu ternyata memiliki kompetensi yang luar biasa.” ujarnya.
Ada 9 mata lomba yaitu ada menjahit, ada membatik, ada Griya kayu, ada teknologi kemudian ada tata boga tata kecantikan satu lagi ada hantaran merangkai bunga se Jawa Barat.
"Ini yang finalnya 10 besar, seleksi awalnya kita meminta seluruh kabupaten kota mengirimkan diambil 10 besar baru nanti difinalkan dari hari kemarin di tingkat provinsi di Garut ini, dan yang ini rata rata SMP dan SMA karena untuk kompetensi keterampilan dan nanti hasilnya teman-teman bisa lihat bagaimana karyanya luar biasa mengagumkan buat mereka.” ucapnya.
Deden Saeful Hidayat berharap bahwa masyarakat dapat menyadari potensi anak berkebutuhan khusus ini.
“Harapanya untuk masyarakat semakin terbuka dan sadar bahwa anak-anak berkebutuhan khusus ini sebetulnya punya potensi dan kompetensi yang bisa dijadikan dasar untuk kemandiriannya, sehingga anak-anak yang belum di sekolahkan itu segera untuk bersekolah, karena masih banyak dari sisi akses kita anak anak yang belum sekolah, kita ingin juga lihat dunia usaha, dunia industri juga melihat karena kesempatan mereka untuk bekerja dan berusaha itu tidak boleh dihalang-halangi karena sudah ada dengan undang – undangnya”,tuturnya.***[R]