Oleh Moeflich Hasbullah, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
NUBANDUNG.ID - Jabatan adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan ikhlas, penuh tanggung jawab. Jika tidak akan menjadi laknat dan tidak bermanfaat.
Berikut ini 5 sikap mental dalam menjalankan jabatan ini.
1. Tidak berminat pada jabatan, tidak perduli dan pernah tidak memikirkan. Dia asyik dengan dirinya dan dunianya.
Pikirannya sama sekali tak terkoneksi dengan dengan kepemimpinan. Ini tipe anak buah, bawahan dan rakyat, menyerahkan dirinya diatur-atur.
2. Tidak berminat dan tidak mengambilnya karena itu amanat yang berat. Ada perhatian tapi merasa tidak punya kapasitas dan kemampuan.
Ini orang yang tahu diri, sehat dan selamat dalam kelemahannya.
3. Mengambilnya dengan segala cara tanpa melihat kapasitas diri selain bermain politik, menyusun kekuatan, menyikut orang, menjegal orang. Ini orang yang tidak tahu diri.
Dia sedang merusak dirinya sendiri dengan dua hal: Merusak jiwa dan citra dirinya di mata orang dan mengundang penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
4. Mengambilnya dan memperjuangkannya karena merasa berhak dan layak mendudukinya. Melihat yang lain tidak layak dan akan rusak bila diserahkan kepadanya.
Ini orang yang percaya diri dan tahu diri dengan kapasitas dirinya.
5. Dia merasa berhak dan layak tapi ada orang lain yang sama kualitas dan kapasitasnya dan memberikannya kepada orang itu dengan mendukungnya dan menjadi mitranya.
Ini orang yang tahu diri, percaya diri dan berbesar hati.***