NUBANDUNG.ID-UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun akademik 2023/2024 di Gedung Anwar Musaddad, Gedung Abdjan Soelaeman, Taman Kujang yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube, dari Senin-Rabu (28-30/8/2023).
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa baru. Ini berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4962 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Untuk PBAK tahun 2023 diikuti oleh 7.406 mahasiswa baru dengan mengangkat tema bertajuk “Membangun Sikap dan Perilaku Inklusif, Toleran dan Moderat Menuju Indonesia EMAS 2045”
Sidang Senat Terbuka dipimpin oleh Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS menyampaikan pada tahun akademik 2023/2024 terdapat sejumlah 106.564 Calon Mahasiswa baru yang mendaftar ke UIN SGD Bandung, dan dinyatakan diterima sejumlah 7.406 orang, hal ini berarti bahwa hanya sekitar 7% saja yang diterima menjadi mahasiswa baru UIN SGD Bandung, dan saudara termasuk yang di dalamnya.
Di era industry 4.0 yang ditandai dengan disruption atau perubahan yang begitu cepat. Di era disruption, mengutip Carol Dweck (2017), saudara perlu dan bahkan harus melakukan perubahan pola pikir, dari fixed mindset (pola pikir tetap) ke pola pikir growth mindset (pola pikir tumbuh atau maju). Seseorang yang memiliki pola pikir fixed mindset cenderung pesimistik, tidak percaya diri bahwa dirinya bisa berubah, sehingga berfokus pada kelemahan diri. Akibatnya sulit untuk terus belajar mendapatkan skill dan kemampuan baru, sehingga sulit untuk mendapatkan mimpi besar.
Prof Nanat berpesan “Bangkit, maju terus UIN SGD Bandung, menjadi Research University dan Islamic World Class University (IWCU), unggul di level nasional, bahkan Internasional. Kembangkan terus ajaran Islam Wasatihyah (Islam Moderat), Islam Nusantara yang berkemajuan, toleran, dan rahmatan lil’alamin. Kita berdo’a mudah-mudahan ke depan UIN SGD Bandung lebih maju lagi, sehingga tercapai apa yang telah ditetapkan dalam visi misinya. Amiin,” tutur Nanat dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).
Prof Rosihon mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di Kampus unggul dan kompetitif. “Kalian adalah orang terpilih dari 100 ribu dari peminat. Selamat yang sudah ditakdirkan menjadi bagian dari UIN Bandung dan oleh Allah jadi pemimpin masa depan. Saya berharap kelak dari adik-adik ini ada yang jadi pemimpin besar di Indonesia. Kalian berada di kampus yang tepat dengan performa terbaik,” tandasnya.
Upaya menjawab tantangan dan perubahan zaman ini, sambil mengutip dari buku Rhenald Kasali, The Great Shifting, yang memprediksi kehidupan dan bisnis dalam 10 tahun ke depan, Rektor mengajak mahasiswa baru untuk mempersiapkan masa depan agar lebih baik, karena pemuda hari ini pemimpin masa depan.
Pendidikan akan mengalami tekanan besar perubahan dari cara pengajaran, teknologi, dan standar kualitas. Algoritma dan kecerdasan artifisial akan berpengaruh signifikan terhadap proses pembelajaran. Pendekatan what to learn akan menjadi usang dan digantikan how to learn. Salah satu teknologi yang akan sangat berpengaruh dalam kegiatan ekonomi adalah 3D printing yang akan memasuki segala bidang kehidupan.
Data dan informasi dari menjadi basis penting dalam perekonomian dan menjadi senjata strategis dalam persaingan. “Artinya teknologi harus dikuasi, tidak menjadi halangan kuliah di fakultas mana pun, ada MBKM. Harus berusaha untuk mendapatkan ilmu, belajar dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.
Dalam menghadapi dunia yang terus berubah dengan cepat, ajaran Islam mengingat kita semuanya dalam Surat At-Taubah 105, “Belajarlah, bekerjalah, berbeda, proses belajar yang dipersiapkan dengan matang, bukan sampingan, apalagi hanya sekedar mencari jodoh. Tanamkan dalam hati, niat utama belajar dengan sungguh-sungguh, agar dapat meningkatkan derajat dan memberikan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, agama, bangsa dan negara,” jelasnya.
Dalam Ta’limul Muta’allim, Kitab yang ditulis oleh Syaikh Burhanudin Ibrahim al Zarnuji al Hanafi atau lebih dikenal dengan sebutan Syaikh Az Zarnuji. Ini menjadi salah satu kitab yang menghimpun tuntunan dalam belajar dengan adab yang baik. Kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan, “Ilmu yang paling utama ialah ilmu Hal. Dan perbuatan yang paling mulia adalah menjaga perilaku.”
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Husnul Qodim S.Ag.,M.A CRCE melaporkan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun akademik 2023/2024 ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 28 – 30 Agustus 2023 mulai pukul 07.00 WIB s/d 16.00 WIB.
Hari Ke-1, Senin, 28 Agustus 2023 : Prosesi Sidang Senat Terbuka dan pembekalan materi tingkat Universitas; Hari Ke-2, Selasa, 29 Agustus 2023 : Untuk pengenalan organisasi mahasiswa Intra Kampus di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (UKM/UKK); Hari Ke-3, Rabu, 30 Agustus 2023 : Agenda ke-fakultas-an.
Selama PBAK berlangsung, panitia menyediakan sebanyak 88 stand untuk pengenalan: UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), UKK (Unit Kegiatan Khusus), HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa yang terletak di lingkungan kampus I UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun akademik 2023/2024 mengusung tema Membangun Sikap dan Perilaku Inklusif, Toleran dan Moderat Menuju Indonesia EMAS 2045. “Pentingnya membangun masyarakat yang inklusif, toleran, dan moderat guna mencapai tujuan Indonesia Emas pada tahun 2045. Tema ini mendorong perubahan sikap dan perilaku kolektif dalam masyarakat agar menciptakan Indonesia yang maju, harmonis, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Upaya meneguhkan Islam Moderat khusus di Jawa Barat, dalam PBAK ini diberikan materi talk show dari Direktur Eksekutif dan Sekretaris Rumah Moderasi Beragama UIN Sunan Gunung Djati, Dr. H. Usep Dedi Rustandi, M.A. dan Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.Ag.
“Keberadaan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung harus menjadi garda terdepan dalam penguatan moderasi beragama, menghadirkan Islam moderat, santun, damai, toleran, dan rahmatan lil’alamin,” pungkasnya.