NUBANDUNG.ID -- Di dunia akademisi, populasi ialah istilah yang tentu sering kita dengar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti populasi adalah seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah.
Di ranah penelitian, populasi juga diartikan sebagai sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Melansir laman Scrib, populasi tidak selalu mengacu pada orang. Sebab, populasi bisa saja berupa grup yang berisi elemen apa pun yang ingin Anda pelajari, seperti objek, peristiwa, organisasi, negara, spesies, organisme, dan lainnya.
Lantas, apa sih arti Populasi Penelitian?
Populasi penelitian umumnya adalah kumpulan besar individu atau objek yang menjadi fokus utama dari pertanyaan ilmiah.
Akan tetapi, karena ukuran populasi yang besar, peneliti sering kali tidak dapat menguji setiap individu dalam populasi karena terlalu mahal dan memakan waktu.
Hal itulah yang menjadi alasan peneliti kerap kali mengandalkan teknik pengambilan sampel.
Jenis Populasi Penelitian
Mengutip laman Explorable, terdapat dua jenis populasi dalam penelitian, yaitu:
1. Populasi Target
Jenis ini mengacu pada seluruh kelompok individu atau objek yang peneliti tertarik untuk menggeneralisasi kesimpulan. Populasi target biasanya memiliki karakteristik yang bervariasi dan dikenal sebagai populasi teoritis.
2. Populasi yang Dapat Diakses
Adalah populasi dalam penelitian di mana peneliti dapat menerapkan kesimpulannya. Populasi ini adalah bagian dari populasi target, serta dikenal sebagai populasi penelitian. Dari populasi yang dapat diakses itulah para peneliti mengambil sampel mereka.
Perbedaan Populasi dan Sampel
Pada faktanya, populasi dan sampel adalah dua hal yang berbeda. Populasi adalah seluruh kelompok yang Anda tarik kesimpulannya. Sementara sampel adalah grup spesifik tempat Anda akan mengumpulkan data. Ukuran sampel selalu lebih kecil dari ukuran total populasi.
Contoh Populasi Penelitian
Berikut ini contoh populasi dari riset pasar.
- Judul Penelitian: Preferensi Masyarakat terhadap Minuman Berenergi di Kota Bandung
- Populasi Penelitian: Penduduk usia 18-35 tahun di Kota Bandung.
- Rasionalisasi Populasi: Penelitian ini memilih populasi penduduk usia 18-35 tahun karena kelompok usia ini cenderung lebih aktif dan mungkin memiliki minat yang lebih besar terhadap minuman berenergi.
Kota Bandung dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan kota metropolitan dengan populasi yang cukup beragam dan memiliki banyak kegiatan sosial dan kegiatan malam yang mungkin berhubungan dengan konsumsi minuman berenergi.
- Ukuran Populasi: Berdasarkan data sensus terakhir, jumlah penduduk usia 18-35 tahun di Kota Bandung adalah sekitar 150,000 orang.
- Metode Pengambilan Sampel: Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak berstrata proporsional, di mana penduduk usia 18-25 tahun dan 26-35 tahun diambil sebagai dua strata terpisah. Setiap strata diambil sebanyak 300 responden sehingga total sampel yang diambil adalah 600 responden.
- Instrumen Penelitian: Kuesioner online yang berisi pertanyaan tentang kebiasaan konsumsi minuman berenergi, alasan pemilihan, preferensi merek, frekuensi konsumsi, dan persepsi terhadap dampak kesehatan.
- Metode Analisis Data: Data yang diperoleh dari kuesioner akan dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan analisis faktor untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memengaruhi preferensi masyarakat terhadap minuman berenergi. Selanjutnya, akan dilakukan uji hipotesis untuk menguji apakah ada perbedaan signifikan dalam preferensi di antara kelompok usia yang berbeda.
- Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk memahami preferensi masyarakat terhadap minuman berenergi, faktor-faktor yang memengaruhi pilihan mereka, serta dampak kesehatan yang dipersepsikan terkait konsumsi minuman berenergi.
- Signifikansi Penelitian: Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada produsen minuman berenergi dan stakeholder terkait mengenai preferensi pasar, membantu merancang kampanye pemasaran yang lebih efektif, serta memberikan informasi potensial tentang kesadaran masyarakat terhadap dampak kesehatan dari konsumsi minuman berenergi.
Dalam dunia riset yang dinamis, memahami populasi dengan cermat adalah kunci untuk meraih wawasan berharga. Populasi yang tepat dapat menjadi pendorong bagi keberhasilan strategi pemasaran dan pengambilan keputusan yang cerdas.***(KR)