NUBANDUNG.ID-KH Cep Herry Syarifuddin, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim Mekarsari, Bogor membeberkan jika kita menyimak dan menganalisa perilaku, sikap, gerakan, dan pemikiran publik terhadap NU, maka bisa ditemukan lima macam tipologi publik terkait NU.
Dilansir dari NU Jabar, kelima tipologi itu yaitu : NU biologis, NU praktis, NU idealis, NU oportunis, dan NU loyalis.
Pertama, NU biologis adalah orang NU yang lahir dari orangtua yang berlatar belakang NU, atau keturunan NU, namun bisa jadi karena sekolah dan pergaulannya salah tempat, akhirnya tidak tergabung dalam gerbong NU.
Kedua, NU praktis adalah orang yang mengamalkan praktek tradisi keagamaan ala NU saja, tapi fikrah dan harakahnya berbeda dengan NU yang sejati. Itulah yang disebut dengan NU rasa HTI, rasa FPI, atau rasa Wahabi.
Ketiga, NU idealis atau NU sejati, adalah mereka yang kendati bukan keturunan NU, tapi amaliyah, fikrah, harokahnya selaras dengan yang digariskan oleh tokoh pendiri NU.
Keempat, NU oportunis yaitu mereka yang mengaku NU atau berjuang di NU kalau ada untungnya saja. Mereka orang yang mencari hidup di NU, bukan menghidupkan NU.
Kelima, NU loyalis adalah orang yang kendati bukan keturunan NU, tidak mengamalkan tradisi, fikrah dan harokah NU, namun sangat mendukung NU baik dengan pikiran, tenaga, harta, maupun wewenang atau pengaruhnya untuk memberikan kemudahan dan kesuksesan bagi terlaksananya program-program NU. Bisa jadi loyalis NU ini orang yang non Muslim atau non sektarian yang tidak terikat oleh ormas Islam apapun.