NUBANDUNG.ID - Welas asih artinya dalam bahasa Indonesia adalah rasa belas kasih yang mendalam terhadap orang lain. Konsep welas asih artinya juga mencerminkan empati yang kuat, kepedulian yang tulus, serta keinginan yang tumbuh untuk membantu dan meringankan penderitaan mereka yang membutuhkan.
Dalam budaya Indonesia, welas asih merupakan nilai yang dijunjung tinggi dan menjadi pedoman dalam berinteraksi dengan sesama manusia.
Welas asih membentuk keterikatan sosial yang kuat dalam masyarakat, menciptakan hubungan saling tolong-menolong dan mencerminkan semangat gotong royong. Perilaku welas asih artinya bisa mendorong sikap yang ramah, rendah hati, dan senasib sepenanggungan terhadap sesama.
Filosofi Budaya Orang Jawa
Welas asih merupakan perilaku orang Jawa yang muncul ketika seseorang merasakan penderitaan orang lain dan memiliki keinginan kuat untuk membantu. Ini melibatkan memberikan bantuan kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang bukan kerabat dekat.
Filosofi-filosofi yang ada dalam masyarakat Jawa menjadikan welas asih artinya pedoman hidup yang penting.
Dalam sebuah jurnal penelitian berjudul "Welas Asih: Konsep Compassion dalam Kehidupan" (2021) oleh Dwi Hardani Oktawirawan dan Taufik Akbar, dikemukakan bahwa dalam falsafah memayu hayuning bawana, terdapat tiga konteks dasar welas asih yang dikenal sebagai Tri Welasih.
Konteks pertama, welas asih artinya adalah bermurah hati dan berbelas kasih pada semua makhluk serta berusaha untuk menghilangkan penderitaan di dunia.
Konteks kedua, welas asih menekankan pentingnya bersikap sepenanggungan dan senasib dengan semua makhluk, tanpa memandang hubungan darah, serta memberikan perhatian pada semua yang hidup.
Konteks ketiga, welas asih artinya mencakup sikap ramah-tamah, bijaksana, dan rendah hati. Ini menunjukkan pentingnya memiliki sifat-sifat tersebut dalam masyarakat Jawa sebagai bagian dari welas asih.
Bahkan, di dalam jurnal penelitian lain yang berjudul, "Membangun Sikap Welas Asih untuk Mewujudkan Keharmonisan" (2023) oleh Putu Sinta Septiani dan I Wayan Sunampan Putra, dikutip dari penelitian sebelumnya (Oktawirawan, 2021) bahwa welas asih sering disebut sebagai "jiwa." Ini menggambarkan betapa welas asih menjadi bagian yang sangat dalam dan esensial dalam diri seseorang.
Meskipun membantu orang lain yang menderita dapat membawa risiko, dorongan kuat dari welas asih mendorong seseorang untuk tetap membantu, bahkan jika dirinya sendiri berada dalam risiko tinggi. Ini menunjukkan kekuatan welas asih dalam mendorong tindakan empati dan kepedulian terhadap orang lain.
18 Arti dan Makna Welas Asih
Welas asih dalam bahasa Indonesia sebagaimana dijelaskan laman Pustaka Digital Indonesia, memiliki beragam arti yang meliputi 18 kata, yaitu Iba, Belas kasih, Kasihan, Patos, Sayang, Simpati, Syafakat, Dukacita, Nestapa, Pilu, Rawan, Rayu, Sayu, Sedih, Susah hati, Terharu, Tersentuh, dan Trenyuh.
Setiap kata tersebut mencerminkan aspek yang berbeda dari arti welas asih.
1. Iba mengandung makna merasa kasihan dan prihatin terhadap penderitaan orang lain.
2. Belas Kasih mendorong seseorang untuk memiliki rasa belas kasih yang mendalam, di mana kepedulian terhadap penderitaan orang lain menjadi dorongan untuk memberikan bantuan.
3. Kasihan menggambarkan perasaan simpati dan keprihatinan terhadap kesulitan atau penderitaan orang lain. Welas asih mengajarkan kita untuk merasakan kasihan dan memiliki keinginan kuat untuk meringankan beban mereka.
4. Patos mengacu pada pengasihan dan kepedulian yang tulus terhadap orang lain. Welas asih tidak hanya sekadar simpati, tetapi juga melibatkan perasaan kasih yang mendalam dan tulus.
5. Sayang mencerminkan rasa yang mendalam terhadap orang lain. Dalam welas asih, kita merasakan sayang yang kuat terhadap mereka dan berusaha membantu serta membuat mereka merasa bahagia.
6. Simpati melibatkan kemampuan untuk memahami dan merasakan penderitaan orang lain serta memiliki keinginan kuat untuk membantu. Welas asih mendorong kita untuk bersikap simpatik dan empatik terhadap kondisi orang lain.
7. Syafakat menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap kesulitan dan penderitaan orang lain. Welas asih membawa konsep syafakat, di mana kita menyatu dengan penderitaan mereka dan berusaha untuk membantu.
8. Dukacita mencerminkan perasaan sedih dan prihatin terhadap orang yang sedang menderita. Dalam welas asih, kita merasakan dukacita yang mendalam dan berusaha untuk mengurangi penderitaan mereka.
9. Nestapa menggambarkan belas kasih dan kepedulian terhadap orang yang sedang mengalami kesengsaraan. Welas asih memperlihatkan bahwa kita harus memperhatikan dan membantu mereka yang sedang dalam kesulitan.
10. Pilu mengacu pada perasaan sedih dan prihatin terhadap penderitaan orang lain. Welas asih membangkitkan perasaan pilu yang kuat, yang mendorong kita untuk bertindak dan membantu mereka yang sedang menderita.
11. Rawan mencerminkan pemahaman dan perasaan rawan terhadap kesulitan dan penderitaan orang lain. Welas asih melibatkan kepekaan terhadap situasi sulit orang lain dan keinginan untuk memberikan bantuan.
12. Rayu menggambarkan dorongan kuat untuk membantu dan meringankan beban orang lain. Dalam welas asih, kita merasakan keinginan yang mendalam untuk membantu dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
13. Sayu mencerminkan perasaan sedih dan terenyuh terhadap penderitaan orang lain. Welas asih membawa perasaan sayu yang kuat, di mana kita merasakan dan tergerak oleh penderitaan mereka.
14. Sedih menunjukkan perasaan sedih dan prihatin terhadap kesulitan dan penderitaan orang lain. Welas asih mengajarkan kita untuk memiliki empati yang mendalam dan berusaha untuk meringankan penderitaan mereka.
15. Susah hati mengacu pada perasaan khawatir dan prihatin terhadap penderitaan orang lain. Welas asih membangkitkan perasaan susah hati yang kuat, di mana kita merasa terpanggil untuk bertindak dan membantu mereka.
16. Terharu mencerminkan perasaan terharu, di mana seseorang merasa tersentuh secara emosional oleh penderitaan orang lain. Welas asih membuat kita merasakan kedalaman emosi dan keinginan untuk membantu.
17. Tersentuh menggambarkan perasaan tersentuh oleh penderitaan orang lain. Welas asih membangkitkan rasa yang kuat, di mana kita merasa tergerak secara emosional oleh kesulitan dan penderitaan orang lain.
18. Trenyuh mengacu pada perasaan terharu dan tersentuh secara emosional oleh kesulitan dan penderitaan orang lain. Welas asih mencerminkan perasaan trenyuh yang mendalam, yang mendorong kita untuk bertindak dan memberikan bantuan. ***
Sumber: liputan.com