NUBANDUNG.ID — Rencana Induk Pengembangan (RIP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019-2045 menetapkan tonggak pencapaian Tahun 2024-2029 adalah Southeas Asian Competitive Advantages (Keunggulan Kompetitif Asia Tenggara) dengan indikator menduduki peringkat 100 besar perguruan tinggi terkemuka di Asia Tenggara.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdasarkan pengukuran Webometrics yang diumumkan Januari 2023 menempati posisi ke-127 dalam peringkat pendidikan tinggi se-Asia Tenggara.
Ini berarti mesti mengejar 27 poin untuk menduduki 100 besar sesuai dengan mandat RIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019-2045.
Wakil Rektor II UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Dr Tedi Priatna MAg bersyukur atas segala pencapaian ini.
“Kami bersyukur telah berusaha menjalankan berbagai arah kebijakan rektor. Tentu segala yang telah tercapai perlu kita tingkatkan,” ungkap Tedi di kampus UIN Bandung pada Selasa (06/06/2023).
Wakil Rektor II UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait pemeringkatan pendidikan tinggi se-Asia Tenggara menyampaikan tanggapan.
“Kami komitmen mengejar 27 poin untuk memenuhi target rencana induk dalam mewujudkan kampus unggul,” lanjutnya.
Terkait komitmen tersebut, Tedi menempatkan smart university menjadi prioritas utama sejalan dengan tuntutan kepemimpinan abad 21.
Menurut Tedi, untuk mewujudkan kampus unggul diperlukan strategi kepemimpinan partisipasi aktif, strategi kepemimpinan kolektif kolegial, dan membangun mental kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.
Strategi kepemimpinan partisipasi aktif, kata Tedi, diterapkan dengan cara menggerakkan seluruh unsur sesuai dengan tugas pokok serta fungsi dengan bekerja sama membangun gagasan dan merealisasikannya.
Di sini, penyelenggaraan layanan pendidikan menuntut inovasi, kreativitas, dan tim work sehingga tercipta university culture yang dampaknya bisa dirasakan sivitas akademika ataupun stakeholder UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Selain itu, ungkap Tedi, kepemimpinan kolektif kolegial juga merupakan kunci keberhasilan komitmen bersama dalam mengambil keputusan strategis.
“Untuk membangun hal ini diperlukan kenyamanan, kebersamaan, saling terbuka, sikap saling menghargai, dan menjaga komunikasi yang baik,” tutur Tedi.
Selebihnya, upaya membangun mental kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas sebagai ruh dalam menjalankan amanah.
Urgensinya, terlebih di perguruan tinggi Islam, hal ini menjadi spritualitas kinerja untuk mewujudkan kampus unggul berparadigma wahyu memandu ilmu.
“Ketiga strategi ini yakin dapat menumbuhkan sense of belonging yang kuat menuju kampus unggul secara kompetitif, bereputasi internasional, dan terciptanya atmosfer peradaban global yang baik. Oleh karena itu, beberapa aktivitas kunci perlu dijalankan bersama, seperti kreativitas, inovasi, kolaborasi, digitalisasi, kerja tim, dan kebersamaan,” pungkas Tedi.
Bersama 13 orang lainnya, Tedi Priatna tercatat sebagai pendaftar bakal calon Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2023-2027.***