NUBANDUNG.ID-Tiga mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran berhasil meraih Juara 1 Mata Lomba Media Matters dalam Final Lomba Pekan Komunikasi Universitas Indonesia, Rabu, (24/5/2023)
Tiga mahasiswa tersebut adalah Alfina Maharani, Andi Kamila Ariani, dan Eza Alya yang tergabung dalam satu tim dengan nama tim “EAA”.
Selain membuat proposal, penelitian, laporan akhir, dan presentasi, para finalis diwajibkan untuk mengikuti diskusi publik yang membahas isu kelompok marginal, workshop pengembangan penelitian, serta company visit ke Jakarta Post.
Andi mengatakan, Pekan Komunikasi UI merupakan media untuk mengetahui tingkat kapabilitas dirinya. Kemudian, setelah berbagai tahapan yang dilewati, ia dan timnya berhasil meraih juara dalam mata lomba Media Matters.
Kendati demikian, ia masih merasa terkejut sebab menurutnya proses yang dilewati tidak mudah. “Masih kaget karena mau juara berapa pun kita bersyukur, bisa (masuk) ke-3 besar saja pun suatu yang luar biasa dan tidak mudah untuk mendapatkannya. Belum lagi dari kami bertiga baru pertama kali ikut lomba dan langsung skala nasional, juga salah satu lomba komunikasi terbesar di Indonesia. Jadi, sangat bersyukur sekali jadi pemenang mata lomba Media Matters Pekom UI 2023,” ujarnya.
Tema riset yang diambil oleh Tim EAA adalah mengenai kesenjangan penggunaan media bagi penyandang tunanetra dalam pencarian informasi lowongan kerja. Melalui perundang-undangan, pemerintah telah menyatakan bahwa industri harus menyediakan lapangan kerja yang ramah tunanetra. Namun, akses informasi lowongan kerja yang menerima tunanetra masih minim ditemukan. “Penyandang tunanetra memiliki hak berekspresi dan berkomunikasi, meliputi hak kebebasan berekspresi, berpendapat, dan mendapatkan informasi melalui media yang mudah diakses,” ujar ketiga mahasiswa tersebut.
Kesenjangan media pada para penyandang disabilitas akhirnya menumbuhkan gagasan mengenai kebutuhan informasi lowongan kerja bagi mereka. Keberhasilan tim tersebut didukung dengan keberagaman data yang dihasilkan dari studi literatur, Focus Group Discussion (FGD) bersama Persatuan Tunanetra Indonesia daerah Kabupaten Bandung, dan kolaborasi bimbingan antara dosen pembimbing Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi serta Prodi Ilmu Komunikasi.
Tim EAA akan terus mengasah kepekaan dalam melihat fenomena di masyarakat. Melalui lomba ini, ketiganya telah mendapatkan pengalaman penelitian, kolaborasi, dan mengenal mahasiswa dari berbagai universitas. “Sudah saatnya teman-teman disabilitas, khususnya penyandang tunanetra tidak lagi dipandang sebagai objek yang harus dikasihani dalam media, melainkan seseorang yang sama-sama mengakses informasi dalam media layaknya manusia pada umumnya untuk bisa bersama-sama memberi ruang dan kontribusi dalam masyarakat,” tambah mereka.*