Oleh: Idat Mustari, Pemerhati Masalah Sosial, Penceramah, dan Advokat.
NUBANDUNG.ID - Manusia adalah makhluk yang paling banyak keinginannya. ingin dihormati, ingin dihargai, ingin disayang dan dicintai, ingin sukses, ingin kaya, dan berbagai macam keinginan lainnya.
Keinginan manusia pada dunia tidaklah akan berkesudahan. Tercapai satu keinginan, datang keinginan yang lain. Hanya kematianlah yang menyebabkan berakhirnya keinginannya.
Rasulullah saw bersabda, "Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Penerima tobat siapa saja yang mau bertobat." (HR al-Bukhari).
Tak sedikit demi meraih keinginannya, kemudian melahirkan suatu tindakan nyata dalam hidupnya bahkan tidak jarang melakukan berbagai perbuatan perbuatan yang merugikan orang lain. Yang pada hakikatnya merugikan diri sendiri.
Allah SWT Berfirman ,"Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri.” (QS. Yunus:44).
Selama manusia mengikatkan hatinya kepada dunia, maka ia akan kehilangan kemampuan berpikir jernihnya. Ia akan jadi manusia egois, yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Bukan hanya egois tetapi ia akan lupa pada dirinya sendiri sebagai manusia yang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya bukan saja di dunia tapi kelak di kampung keabadian (akhirat).
Setiap orang sejatinya harus belajar melepaskan dirinya dari keterikatan dunia. Orang yang melepaskan diri dari keterikatan dunia, bukan berarti tidak bekerja, tidak mencari nafkah, melainkan hatinya tidak menggantungkan pada dunia. Semoga saja Allah memberi rasa kecukupan dalam hati ini.
Hidup Bukan Hanya Disini
Peristiwa kematian pasti akan menimpa setiap orang. Meyakini semua manusia pasti mati diyakini oleh seorang atheis sekalipun. Namun yang membedakan seorang muslim dengan orang kafir adalah seorang muslim meyakini bahwa ada kehidupan setelah kematian.
Ah, sungguh sangat mengenaskan jika tidak ada kehidupan setelah kematian, sebab pelaku kejahatan, pembuat kezaliman tidak mendapatkan balasan atau hukuman, sementara di dunia pun mereka bebas tak tersentuh hukum.
Atau tak ada balasan (ganjaran) bagi orang-orang miskin yang jujur dan soleh yang di dunia tak bisa menikmati dunia seperti halnya orang-orang kaya. Jika itu terjadi maka sangatlah konyol kehidupan ini, sebab tak ada artinya pengorbanan, dan perjuangan di dunia ini.
Pada hakekatnya semua manusia sedang menghampiri Allah, namun karena kecintaan yang berlebihan pada dunia membuat manusia lupa bahwa dirinya sedang menunggu giliran untuk menghadap Allah melalui station kematian.
Bahkan seandai saja setiap orang menyadari akan datang satu hari dimana tidak berlaku lagi tebusan, tidak ada lagi negoisasi, dan tak ada seorang pun peduli pada dirinya, rasa-rasanya setiap orang akan selalu berpikir ulang untuk bertindak. Namun saat mata manusia tertutup oleh dunia, kesadaran hal ini pun hilang.
Semoga saja Allah selalu menjentik kesadaran kita bahwa hidup ini bukan sekedar disini. Ada kehidupan selain disini yakni kehidupan yang kekal abadi, yang hanya ada dua tempat yakni surga atau neraka. kita pun entah akan berada dimana. Hanya doa
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ رِضَاكَلْجَنَّةَ،
"Ya Allah, sungguh aku memohon ridha dan surga-Mu,"
Saya doakan semoga sehat selalu,bahagia, panjang umur dan diluaskan rezekinya. Jika hari ini ada yang sedang sakit semoga disembuhkan, jika ada yang sedang kesulitan semoga diberi jalan keluar,jika ada yang sedang dalam kesedihan,semoga dibahagiakan, jika ada yang dililit utang semoga diberi kemampuan membayarnya, jika ada yang belum dapat jodoh, semoga diberi pasangan yang Allah Ridhai.