NUBANDUNG.ID-Perwujudan Bandung Unggul sebagai salah satu janji Wali kota Bandung kini semakin berkembang. Salah satunya tentang minat baca atau literasi.
Terkait meningkatkan literasi, membaca, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menghadirkan K-lik (Kios Literasi Kewirausahaan Kewilayahan).
"K-lik merupakan program komprehensif antara literasi, kewirausahaan, dan program lingkungan di Kota Bandung. Seperti Kang Pisman, Buruan Sae, dan Bandung Menanam," ujar Bunda Literasi Kota Bandung, Yunimar Mulyana pada acara Pengukuhan Wilayah K-lik, di Kantor Kecamatan Cidadap, dikutip dari laman Kota Bandung, Kamis (2/3/2023).
Kali ini, K-lik hadir di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Cidadap, Cibeunying Kaler, Coblong, Sukajadi, Bandung Wetan dan Sumur Bandung.
Sebelumnya K-lik sudah ada di 7 kecamatan lainnya. Yaitu, Kecamatan Cinambo, Cibeunying Kidul, Sukasari, Cibiru, Panyileukan, Ujungberung, dan Gedebage.
Yunimar menerangkan, program ini dilaksanakan dengan prinsip kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak.
"Kita harap program K-lik dapat menjadikan Bandung sebagai kota aktivasi budaya baca yang menghasilkan kemandirian dan kebahagiaan warganya serta bandung akan menjadi kota yang berliterasi," beber Yunimar.
"Program k-lik ini juga menjadi solusi untuk masalah sampah dan lingkungan, memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan menjadikan masyarakat wirausaha baru dengan pengembangan bahan pangan yang dikelola masyarakat," harapnya.
Di tempat yang sama, Asisten Pemerintah dan Kesra, Asep Gufron menyampaikan, literasi adalah senjata utama yang penting dalam pembangunan di Kota Bandung.
"Hari ini kita meresmikan kios literasi kewirausahaan atau K-lik di enam kecamatan. Kewirausahaan adalah bagian dari literasi finansial. Karena di sana ada keterampilan dan motivasi dalam mengelola keuangan. Salah satunya dengan berwirausaha," kata Asep.
Sementara itu, Camat Cidadap, Hilda Hendrawan menyambut baik program tersebut. Baginya, literasi menjadi poin penting dalam pembangunan. "Kegiatan ini menjadi pengingat gemar membaca di tengah tontonan dan teknologi serba instan," katanya.
Dengan membaca, lanjut Hilda, pikiran lebih terbuka.
"Banyak manfaat gemar membaca sejak dini. Dengan K-lik ini mudah akses buku bacaan yang berkualitas. Kita harap potensi ini menjadi kebiasaan dan budaya akan terwujud," bebernya.