NUBANDUNG.ID - Semangat pergerakan relawan harus terus dirawat dan terus digelorakan. Makanya perlu pertemuan-pertemuan berkala guna mengokohkan kebersamaan. Itulah yang dilakukan Relawan Anies P-24 Jawa Barat.
Seperti pada Rabu 1 Februari 2022, DPW Relawan Anies P-24 Jawa Barat bersilaturahmi dan berkonsolidasi dengan DPD Relawan Anies P-24 Kab. Kuningan di Kp. Balong Dalem Desa Babakan Mulya Kecamatan Jalaksana Kuningan.
Selain Ketua DPD Relawan Anies P-24 Kab. Kuningan Ishaq Yakub, hadir juga para pengurus tingkat kecamatan. Acara ini, merupakan ajang silaturahmi dan konolidasi antar relawan di Kabupaten Kuningan.
"Silaturahmi dan konsolidasi untuk menguatkan barisan bersama DPC Kecamatan-kecamatan DPD Relawan Anies P-24 Kab. Kuningan." katanya.
Pertemuan diisi dengan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan berdiskusi untuk melakukan langkah-langkah ke depan.
"Kita terus berupaya mengajak siapapun untuk mensukseskan Pak Anies pada Pilpres 2024. Alhamdulillah dalam hal rekrutmen anggota, Relawan Anies P-24 Kuningan menduduki peringkat pertama se Jawa Barat. Sampai saat ini tercatat anggota yang menyerahkan KTP ada 2.846 anggota." ujar Ishaq Yakub.
"Itu yang bersedia mendaftarkan diri dilengkapi dengan KTP. Yang sifatnya simpatisan, karena tidak meyerahkan KTP tentu lebih banyak lagi. Karena ciri khas Relawan Anies P-24, anggotanya berbasis data KTP yang diupload kedalam aplikasi." sambungnya.
Mesin politik partikelir
Dadan Supardan, Ketua Relawan Anies P-24 Jabar, mengatakan bahwa relawan ialah mesin politik yang partikelir.
"Simpul-simpul relawan sebagai mesin politik partikelir harus terus berputar kencang. Melakukan bebagai aktivitas sebagai upaya memenangkan ABW pada pemilihan Presiden 2024." ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa ada banyak cara untuk mengkonsolidasikan pencapresan Anies pada pemilu 2024 nanti.
"Segenap simpul relawan ABW harus semakin deras mengkonsolidasi kelembagaan dan keanggotaan, berdeklarasi, mengedukasi masyarakat, menggelar bakti sosial, menggelar kegiatan keagamaan, mengoptimalkan media sosial, mensosialisasikan capres, sosialisasi cara mencoblos, menyiapkan pelapor data hasil Pemilu, pembantu saksi, dan kegiatan taktis strategis lainnya." katanya.
"Lantaran sekitar 13 bulan menuju pencoblosan pilpres bukanlah waktu panjang. Oleh karena itu bukan saatnya lagi bagi relawan untuk berlari apalagi jalan di tempat. Akan tetapi mesti terbang menggapai agenda utama: perubahan kondisi bangsa menjadi bangsa yang besar. Bangsa yang beradab. Bangsa yang berkeadilan." jelasnya.
"Tentunya semua itu dilakukan sesuai kemampuan. Lantaran relawan lahir, bergerak, dan tumbuh secara mandiri. Kemandirian inilah yang akan menguatkan daya kritis dalam menyikapi dinamika politik. Kemandirian akan mengokohkan indepedensi sebagai relawan. Dan kemandirian tidak akan melunturkan semangat juang dan gelora pergerakan di dalam jiwa relawan." pungkasnya. ***