NUBANDUNG.ID - Alfian Andhika Yudhistira merupakan alumnus tunanetra pertama Universitas Airlangga (Unair) yang kini menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) penyandang disabilitas.
Di Kementerian Desa, ia mengabdi sebagai Analis Sosial Budaya di Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PPDT). Sambil bekerja, ia juga melanjutkan studi Magister Kebijakan Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair.
Alfian semula menempuh pendidikan di Program Studi Antropologi, FISIP Unair angkatan 2016. Semangatnya meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi mengantarkan Alfian sebagai mahasiswa disabilitas netra pertama di Unair sekaligus penerima beasiswa Bidikmisi.
Bagi Alfian, kampus memungkinkannya untuk studi seperti mahasiswa lainnya. Karena itu, tidak ada kesulitan berarti yang ia temui saat berkuliah.
Agar makin paham materi kuliah, ia juga menggunakan aplikasi pembaca layar di laptop sehingga apa yang muncul di layar dan diketikkan lewat keyboard bisa terbaca. Semangat Alfian berkuliah turut mengantarkan pehobi musik ini lulus tepat waktu.
"Tidak ada kesulitan yang berarti, ya. Hanya saja harus adaptasi dari awal, perkenalan ke dosen-dosen. Kalau untuk urusan pertemanan, tidak ada masalah," tutur Alfian, dikutip dari laman Unair, Jumat (23/11/2022).
"Ada aplikasi pembaca layar. Kalau pasang aplikasi itu, apa yang ada di layar atau yang diketikkan lewat keyboard bisa dilakukan. Jadi tetap bisa membaca dan melakukan apa saja," imbuhnya.
"Perjuangan orang tua tidak bisa dibayar tapi setidaknya bisa membuat orang tua lega karena anaknya bisa bekerja," ucapnya.
Keberadaan ASN penyandang disabilitas tidak sebanyak ASN umum. Agar orang lebih paham tentang pegawai dengan disabilitas netra beserta kompetensinya, Alfian menyusun buku saku Enjoy Membangun Hubungan Kerja dengan Pegawai Disabilitas Netra.
Buku saku karya Alfian pun dapat menjadi rujukan bagi seluruh instansi dalam menciptakan budaya kerja yang inklusif bagi pegawai tunanetra.
Buku saku ASN tunanetra karya Alfian juga lengkap dengan video pendukung yang rutin dibagikan olehnya melalui kanal YouTube. Akses buku saku ini terbuka untuk umum di link berikut: http://sikapi.id/bekerja-dengan-disabilitas-netra-siapa-takuuuut/
Ia berharap, adik-adik mahasiswa nantinya juga bisa mengimplementasikan ilmunya bagi masyarakat luas. Karena itu, mahasiswa perlu belajar dengan giat dan menuntaskan pendidikan dengan baik.
"Menjadi mahasiswa tidak hanya lulus saja tapi tugasnya adalah bagaimana bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat di kampus kepada masyarakat luas," kata Alfian.
Ia juga berharap agar penyandang disabilitas lain terus berproses.
"Kita tidak bisa diam dan berpangku tangan saja. Sekarang sudah banyak peluang dan kesempatan. Tinggal bagaimana teman-teman mengasah kemampuan, meningkatkan kompetensi sehingga kita semua layak masuk ke peluang kerja yang ada," ujarnya menyemangati.