Oleh: H. Idat Mustari, Penceramah dan Advokat
NUBANDUNG.ID - Presiden Jokowi pasti akan diganti oleh orang yang terpilih dalam Pilpres 2024. Namun siapakah yang akan mengantikannya tak seorang pun yang tahu pasti.
Adapun yang masuk dalam Lembaga survey dan sering disebut oleh rakyat saat ngobrol di warung kopi, ada beberapa nama yang kemungkinan akan menjadi pengganti Presiden Jokowi yakni Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Anis Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Airlangga Hartanto, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Andika Perkasa, Erick Thohir dan Sri Mulyani.
Lantas, siapakah yang akan terpilih dari nama-nama tersebut, lagi-lagi tidak ada yang tahu pasti, termasuk Anis Baswedan yang sudah resmi dideklarasikan oleh Partai Nasdem.
Selepas Jokowi tidak jadi Presiden, tentu Jokowi tidak ingin atau hanya jadi penonton sambil menikmati masa pensiun dan atau kembali jadi pengusaha mebel.
Presiden Jokowi akan turun memainkan perannya jika ingin programanya yang telah ia kerjakan selama ini terus berlanjut ke depannya dan atau jika ingin menantunya Bobby Nasution (Walikota Medan) dan anaknya Gibran Rakabuming (Walikota Solo) mengikuti jejak dirinya, maka Presiden Jokowi harus terlibat di Pilpres 2024 sebagai King Maker.
Pidato Presiden Jokowi di peringatan HUT ke-58 Golkar di JIExpo, Jumat (21/10/2022) “Saya yakin, saya yakin. Saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden 2024,” kata Presiden Jokowi.
Juga saat memberikan sambutan di Acara HUT ke-8 Partai Perindo, "Tadi Pak Hary (Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo) menyampaikan, saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang. Kemudian, ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang. Kemudian, dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo," kata Jokowi dalam sambutannya.
"Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," imbuh Jokowi.
Dari kedua acara itu jelas Presiden Jokowi ingin menunjukan bahwa siapapun yang ingin jadi capres dan terpilih harus mendengar—memperhatikan Isyaratnya.
Mereka yang saat ini ingin jadi Presiden di 2024 punya pilihan yakni mengikuti isyarat Presiden Jokowi atau tidak. Bagi yang tidak mengikuti isyarat Presiden Jokowi disebut Calon Presiden Perubahan.
Siapakah calon Presiden Perubahan, ia adalah yang tidak mengikuti isyarat Presiden Jokowi.***(ed:SAB)