NUBANDUNG.ID-Dua mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rika Dilawati, Jurusan Studi Agama-agama Fakultas Ushuluddin (FU), Mentari Kusuma Wardani, Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) meraih Prestasi sebagai Juara Skripsi Terbaik Ke-1 dan ke-2 dalam Acara Bianual Conference on Research Result (BCRR) II PTKI Se-IndonesiaTahun 2022 yang diselenggarakan di IAIN Gorontalo sejak Jumat-Minggu, (25-27/11/2022).
Rika Dilawati sebagai peraih Terbaik 1 pada Kategori Penelitian dalam penyelesaian Studi Strata Satu/S1 (Skripsi) Rumpun Ilmu Studi Islam (Tafaqquh Fiddin) dengan judul “Religiusitas Komunitas Shift Pemuda Hijrah di Masjid Agung Trans Studio Mall Kota Bandung.
Mentari Kusuma Wardani peraih terbaik 2 pada Kategori Penelitian dalam penyelesaian Studi Strata Satu/S1 (Skripsi) Rumpun Sains dan Teknologi denngan judul “Studi Populasi Jangkrik Gua (Rhaphidophoridae) di Gua Wisata Sanghyang Kenit, Rajamandala, Jawa Barat.
Plt. Direktur Diktis, Dr. Syafi’i menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh hadirin atas ketidakhadiran Direktur Jenderal pendidikan Islam, Prof Muhammad Ali Ramdhani, dikarenakan kondisi fisik yang kurang baik.
Menurutnya, Kementerian Agama telah me-launching Pusaka Super Apss yang merupakan sebuah aplikasi layanan Kementerian Agama secara virtual.
Agar PTKI terus bertransformasi dari sekolah tinggi ke Institut kemudian Institut ke Universitas yang memungkinkan untuk dapat membuka prodi-prodi non keagamaan. “Hal ini tentu saja akan menambah Cakrawala, akan membuka perspektif kami memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya di bidang keagamaan tetapi juga sains dan teknologi,” tandas Syafi’i di Gorontalo, Sabtu (26/11/2022) malam.
Ia juga menegaskan agar PTKI dapat melahirkan riset-riset yang berkualitas, apapun disiplin ilmunya, karena memang penelitian menjadi salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi. “Salah satu dari pilar perguruan tinggi adalah penelitian. Sampai Undang-Undang Pendidikan Tinggi itu dinyatakan bahwa pendidikan tinggi itu harus memenuhi standar minimalnya pertama dan standar pendidikan kemudian tambah standar penelitian dan standar pengabdian pada masyarakat,” tuturnya.
“Penelitian menjadi salah satu dari standar pengelolaan pendidikan tinggi yang memang penting ,” imbuhnya. Kegiatan ini, kata Syafi’i, adalah bukti bahwa riset-riset PTKI bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
“Saya berharap apa yang dicapai sekarang ini menjadi motivasi untuk riset-riset yang lebih berkelas di waktu-waktu yang akan datang,” harapnya.
“Yang belum bisa menjadi juara jangan kecewa, karena riset bukan untuk meraih juara tetapi riset adalah untuk pengabdian pada ilmu pengetahuan dan untuk kesejahteraan dan kemanusiaan,” tutupnya.
Sebagai tuan rumah BCRR 2, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo, Dr. Zulkarnain Suleman, mengungkapkan rasa bangga dipercaya hal ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan karena telah dipercaya sebagai tuan rumah even dua tahunan ini. “Alhamdulillah malam hari ini telah mencapai malam puncak dan malam pengadunerahan bagi para peneliti terbaik. Apapun hasil yang akan diumumkan adalah hasil yang objektif,” ujarnya. Rektor melaporkan ada kurang lebih 1000 penelitian yang masuk ke panitia. Dan pada malam penutupan, kampus IAIN Gorontalo berupaya untuk mengembangkan budaya dan adat Gorontalo. “Maka malam hari kami mengajak hadirin untuk memakai pakaian adat Gorontalo dan seluruh aparat ASN para pejabat dilingkungan Sultan Amai Gorontalo,” tukasnya.
Atas capaian prestasi yang membanggakan, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Wakil Rektor I, LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) beserta jajarannya yang sudah mengikutsertakan mahasiswa dalam rangka BCRR 2022. Rumusnya memiliki kemauan, kesungguhan, pantang menyerah, terus berjuang dan mari tunjukkan prestasi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan agar marwah kampus tetap bergengsi dan terhormat.
“Atas nama pimpinan, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya buat kedua mahasiswa UIN Bandung yang telah menorehkan prestasi membanggakan di ajang BCRR 2022. Tentunya ini mengharumkan nama UIN Bandung di kancah nasional, internasional. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi dan inspirasi mahasiswa lain untuk meraih prestasi di event-event lain,” tegasnya, Senin (28/11/2022).
Prof Mahmud, menegaskan keluarga besar civitas akademika harus ikut andil dalam berlomba-lombalah untuk mempertontonkan kebaikan dan prestasi yang dapat membanggakan kampus tercinta ini, bukan malah menggunjing kegelapan.
“Artinya bukan hanya sebagai partisipasi pada tingkat internasional, nasional, tapi harus masuk ke level kompetisi, ikut bermain, bukan menjadi penonton. Meskipun dari awal pihak kampus harus diberikan kontribusi yang jelas kepada para mahasiswa yang ikut lomba di tingkat nasional dan internasional, syukur-syukur pulangnya mendapatkan mendali. Oleh karena itu, segala prestasi yang dicapai selama ini harus disyukuri. Rumus saya itu memiliki kemauan, sungguh-sungguh, pantang menyerah, terus berjuang sampai meraih prestasi dan mari kita tunjukkan atau pertontonkan segala prestasi yang dimiliki mahasiswa, dosen sampai tenaga kependidikan agar kampus yang kita cintai ini tetap bergengsi dan terhormat,” jelasnya.
Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Rosihon Anwar M.Ag didampingi Ketua LP2M, Dr Husnul Qodim MA., Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan Dr. Deni Miharja, M.Ag, menyampaikan "Alhamdulillah ini menjadi berkah buat kampus, karena riset merupakan substansi dari perguruan tinggi. Tentunya, capaian prestasi ini diharapkan dapat menghidupkan ilmu-ilmu kita, sebab sumber peradaban adalah penelitian. Semoga dengan adannya juara yang ditorehkan oleh kedua mahasiswa ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan guna mengangkat prestasi UIN Bandung di tingkat nasional maupun global,” tandasnya.
Maju atau hancurnya sebuah peradaban di dunia bisa dilihat dari karya tulis yang ditinggalkanya. “Semakin banyak artefak dalam bentuk karya tulis yang ditemukan bisa disimpulkan bahwa peradaban tersebut sudah maju,” ujarnya.
Untuk itu, jadilah mahasiswa yang kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter! "Kreativitas dan inovasi ditandai dengan pribadi yang berpikir out of the box, melalui karya-karya bermanfaat bagi masa depan bangsa, negara dan agama," pungkasnya.