NUBANDUNG.ID — Setelah terakhir bersama pada Indonesia Super League (ISL) 2011/2012, Persib Bandung dan Mohammad Noh Alam Shah kembali bertemu dalam sebuah pertandingan.
Kali ini, keduanya dalam posisi berseberangan, Along–sapaan karib Noh Alam Shah–datang sebagai juru taktik Tanjong Pagar United yang menjadi lawan Maung Bandung pada uji tanding di Stadion Citra Mas, Batam, Minggu 5 Juni 2022.
Along berbagi cerita tentang kesannya selama bersama Persib Bandung. Berikut petikan wawancara yang dikutip dari laman persib.co.id dengan mantan pemain Tim Nasional Singapura tersebut.
Setelah menjadi pemain dan asisten pelatih, saat ini sebagai manajer coach, mana yang paling menyenangkan?
Posisi yang paling menyenangkan bagi saya adalah ketika bisa membantu berbagi ilmu, kebahagiaan, dan pengalaman bersama teman-teman. Jadi, bagi saya, tidak penting jabatan mana. Yang terpenting bisa membantu pemain mencapai level saya dulu.
Masih bergelut dengan sepakbola hingga saat ini, seberapa besar kecintaan Coach Along kepada olahraga ini?
Cinta banget. Kalah istri dan anak-anak saya. Sepakbola sudah menjadi motivasi hidup bagi saya. Saya bisa bicara sepakbola ini selama 24 jam mungkin, kecuali tidur, sisanya obrolan tentang sepakbola.
Setelah pensiun 2016, Coach sempat meninggalkan dunia sepakbola. Bagaimana situasi saat itu?
Setelah pensiun dan saya dua tahun tidak bergelut dengan sepakbola, rasanya ada hal yang hilang. Walau sempat menikmatinya, namun ternyata itu hal saya kurang sukai.
Masih ingat momen-momen kebersamaan dengan Persib?
Saya merasa waktu itu ada momen di mana kami tidak kompak. Terus dalam satu pertandingan saya cetak gol. Kami melakukan selebrasi bersama-sama. Kami dan mungkin yang hadir di stadion saat itu bisa merasakan bagaimana kami melakukan selebrasi dengan harmonis dan akrab.
Cetak brace saat menghadapi Persiwa Wamena di Stadion Siliwangi, masih ingat momen itu?
Rasanya saat itu mantap. Bisa mencetak gol dan terpenting bisa merasakan kebersamaan. Menyatukan teman-teman dalam satu pandangan yang awalnya masing-masing.
Bukan karena saya cetak gol, tapi karena gol itu semua memahami dan merasakan kebahagiaan, termasuk bobotoh yang menyaksikan laga tersebut. Jadi senang bisa menepis ego kami masing-masing demi kebahagiaan bobotoh yang ada di Stadion Siliwangi saat itu.
Sempat merasakan euforia bobotoh di Stadion Siliwangi, boleh tahu, atau masih ingat bagaimana kesannya saat itu?
Bagaimana ya menyampaikannya. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bahagianya tidak bisa diungkapkan pokoknya. Senang bisa berbagi kebahagiaan.
Setelah momen perpisahan dengan Persib tahun 2012, kapan terakhir ke Bandung?
Itu mungkin delapan tahun yang lalu, tahun 2014 kalau saya tidak salah. Saya ke sana untuk jumpa teman karib, Usep Munandar.
Seberapa dekat Coach dengan Usep Munandar?
Susah senang selama saya di Indonesia bersama Usep Munandar. Saya dengan Usep susah senang bersama. Karena sering main di satu klub, kami sudah seperti kakak adik. Sampai saat ini saya belum bisa bertemu lagi, mungkin insyaallah kapan ada waktu, saya akan ketemu sama dia lagi.
Bagaimana dengan Kota Bandung menurut Coach?
Saya senang sekali dengan Kota Bandung, orang-orangnya ramah, tempatnya persis sedikit seperti Singapura, lebih moderen, punya lapangan golf yang bagus juga di daerah Dago saya sering ke sana dulu. Jadi saya sangat senang dengan suasana itu.
Apa doa dan harapan coach buat Persib?
Saya berharap Persib dan coach Robert Alberts dan teman-teman Persib bisa juara. Karena, musim lalu tidak juara, hanya peringkat dua.
Semoga ke depannya, karena sudah lama juga terakhir 2014, semoga musim berikutnya bisa kembali juara, setahun, dua tahun, tiga tahun berikutnya juga. Karena, saya pikir Persib pantas mendapatkannya.*