NUBANDUNG.ID - Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Bandung dan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) menyelenggarakan kompetisi penemuan bertaraf internasional bertajuk International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS), National Invention Competition for Young Moslem Scientists (NICYMS) yang dilakukan secara hybrid (online dan offline) dari Jumat-Minggu (10-12/06/2022).
Wakil Rektor I UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., membuka kegiatan IICYMS 2022 yang diikuti 146 tim dari 12 negara diantaranya, Indonesia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Brazil, Montenegro, India, Meksiko, Qatar, Afrika Selatan, Turki.
Dalam sambutannya, Prof Rosihon menyampaikan apresiasi terhadap FST, UMB dan IYSA atas terselenggaranya IICYMS dan NICYMS sebagai upaya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan agama, khususnya Islam.
Wahyu Memandu Ilmu (WMI) lahir sebagai bentuk tanggung jawab UIN Sunan Gunung Djati dalam mengabdikan dirinya kepada masyarakat luas.
WMI harus menjadi nilai dasar kelembagaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Seluruh perilaku hidup dan kehidupan warga kampus harus dilandasi oleh WMI. Karena WMI memiliki keistimewaan sebagai pusat keunggulan dan dorongan untuk meningkatkan daya saing kampus tercinta.
"Kegiatan ini dapat menghidupkan ilmu-ilmu kita, karena sumber peradaban adalah penelitian. Caranya dengan membangun kolaborasi antar universitas dan lembaga riset guna pengembangan kegiatan penelitian, sehingga dari ajang ini terlahir ilmuwan muslim," tegasnya.
IICYMS merupakan salah satu kompetisi riset internasional terbesar di Indonesia yang memberikan wadah bagi para mahasiswa dan pelajar Muslim dari berbagai negara untuk berbagi dan menampilkan proyek mereka. Dalam rangka meningkatkan khazanah pengetahuan dari berbagai disiplin keilmuan, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan dunia.
Mr. Deni Irawan, Presiden IYSA menyampaikan bahwa IYSA merupakan lembaga lembaga yang bergerak untuk mengembangkan potensi untuk berpartisipasi dalam kompetisi ilmiah di tingkat nasional dan Internasional, didirikan tahun 2018. "IICYMS merupakan salah satu dari beberapa kompetisi ilmiah yang berfokus pada inovasi, teknologi. Kompetisi ini diselenggarakan dalam skala internasional yang diikuti berbagai negara di dunia pada bidang sains dan teknologi," jelasnya.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, banyaknya jumlah masyarakat muslim di Indonesia diharapkan menjadi kekuatan yang mampu menghasilkan solusi dari masalah nyata yang ada.
Mr. Razmi Abdul Razak, Presiden MYSO Malaysia menegaskan kehadiran "IICYMS ini diharapkan dapat menjadi media untuk memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dari inovasi dan teknologi yang dihasilkan," tandasnya.
Kompetisi ini dapat diikuti oleh seluruh pelajar Muslim dari tingkat dasar (SD), menengah (SMP dan SMA) sampai mahasiswa S1 yang berasal dari berbagai negara dan membentuk satu tim yang terdiri dari 2-5 orang, di luar mentor, pembimbing. Setiap tim tersebut hanya diperbolehkan mengirimkan satu proyek dari beberapa kategori yang ada lalu dinilai oleh para juri ahli di masing-masing bidang.
Dengan kategori proyek terdiri dari Sains Murni (Matematika, Biologi, Fisika dan Kimia), Sains Kehidupan, Ilmu Lingkungan, Teknik Mesin dan Teknik Elektro, Ilmu Komputer, Ilmu Sosial, Sains dalam Islam, Pendidikan dan lainnya.
Ahmad Diponegoro, Ph.D, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung, menuturkan "IICYMS dapat menjadi ajang untuk mempersiapkan generasi muslim yang mempunyai daya saing dan kedepannya dapat membuat prototipe yang dapat diimplementasikan untuk solusi yang riil untuk masyarakat luas," tuturnya.
Mengingat ilmu pengetahuan terus berkembang begitu pesat. Tentunya perkembangan ini menuntut siswa untuk dapat menerapkan ilmu yang diperoleh. Oleh karena itu, IYSA menjalin kerja sama dengan UIN Bandung dan UMB menyelenggarakan kompetisi bernama National Invention Competition For Young Moslem Scientist (NICYMS) 2022.
Dr. Soehardjoepri M.Si, Wakil Dewan Juri IICYMS and NICYMS 2022 "sangat memberikan banyak apresiasi kepada IYSA, UIN dan UMB atas keikutsertaan dan partisipasi semua peserta dalam kegiatan IICYMS dan NICYMS 2022. NICYMS diharapkan menjadi salah satu platform yang tepat untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan ilmu agama bagi mahasiswa baik di dalam maupun di luar negeri," jelasnya.
Ihwal aturan lomba: Pertama, Kompetisi ini dilakukan secara online dan offline (hybrid); Kedua, Peserta yang hadir online harus melakukan presentasinya secara langsung melalui media daring dan peserta yang hadir secara offline perlu menjelaskan dan menjawab pertanyaan selama kurang lebih 15 menit dengan menggunakan bahasa Inggris.
Tujuannya digelar kompetisi ini membantu mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah.
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang penelitian.
Dalam acara pembukaan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, M.Eng sebagai Ketua Tim Juri IICYMS and NICYMS 2022, Mr. Dawood Alahmad sebagai Direktur MILSET Regional Asia, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Hasniah Aliah, M.Si, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Bandung dan para Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Ketua Jurusan dan dosen dari UIN Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung, delegasi dari masing-masing perwakilan negara, Panitia Komite IICYMS dan NICYMS 2022 dan audiens.