Oleh: ACE SOMANTRI, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bandung
NUBANDUNG.ID — Kabupaten Bandung termasuk daerah di Jawa Barat bagian tengah yang satu teritori dalam wilayah Bandung Raya, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.
Secara geografis, Kabupaten Bandung ada di selatan Kota Bandung dan masyarakatnya didominasi oleh masyarakat agraris. Area wilayahnya paling luas dibandingkan dengan daerah yang tercakup dalam Bandung Raya.
Perkembangan infrastrukturnya belum begitu agresif, termasuk dunia pendidikan. Wajar dan tepat bila Bupati Kabupaten Bandung yang dinakhodai Dadang Supriatna merumuskan visi mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera.
Muhammadiyah berperan dan berpartisipasi dengan konsisten dalam penguatan visi tersebut. Pasalnya secara faktual Muhammadiyah berkomitmen dalam peningkatan indeks pertumbuhan manusia dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
Namun, ada hal yang perlu disinergikan secara praktis dan strategis antara Muhammadiyah dan pemerintah Kabupaten Bandung.
Soal penguatan visi edukatif, Muhammadiyah memiliki portofolio yang dapat dipertanggungjawabkan. Puluhan sekolah Muhammadiyah telah berdiri di Kabupaten Bandung sebagai bentuk nyata bahwa Muhammadiyah berkomitmen terhadap partisipasi peningkatan indeks pertumbuhan manusia dalam bidang pendidikan.
Untuk memperkuat sinergitas pemerintah dan Muhammadiyah maka dibutuhkan ikatan sosial dan emosional yang mengikat. Keterlibatan Muhammadiyah sebagai mitra strategis pemerintah harus diwujudkan dengan komunikasi dua arah saling mendukung.
Komunikasi dua arah itu tentu saja idealnya berjalan tanpa dibumbui dengan syarat politis yang tidak idealis, apalagi hanya mengedepankan kepentingan pragmatis sesaat yang akan berakhir bencana yang tragis.
Muhammadiyah Kabupaten Bandung selalu terbuka lebar untuk membangun komunikasi dan kolaborasi yang sinergi dengan institusi mana pun, termasuk pemerintah daerah yang merupakan stakeholder. Utamanya untuk membangun dan mengembangkan sumber daya manusia.
Era global dan digital telah mendisrupsi berbagai bidang kehidupan, termasuk layanan sektor publik yang di bawah koordinasi pemerintah pusat hingga daerah. Muhammadiyah sebagai mitra strategis pemerintah pusat ataupun daerah harus diwujudkan.
Visi edukatif yang dirumuskan dan ditentukan oleh pemerintah Kabupaten Bandung senapas dengan program unggulan Muhammadiyah yang konsisten dan komitmen terhadap dunia pendidikan pada khususnya.
Kelembagaan non-government atau organisasi sosial di tingkat daerah cukup banyak. Namun, fakta historis yang tidak bisa dibantah bahwa Muhammadiyah punya portofolio dunia pendidikan yang cukup konsisten (istikmah) di antara sekian banyak NGO lainnya.
Hal yang wajar ketika ada momentum yang tepat untuk berbagi ide dan gagasan antara pemerintah daerah dan Muhammadiyah Kabupaten Bandung dalam rancang bangun model pengembangan pendidikan.
Tentu saja dengan cara demikian, Muhammadiyah bisa ikut bersama-sama mengejawantahkan visi kepemimpinan pemimpin Kabupaten Bandung dalam bidang pendidikan.
Hal tersebut sangat penting disikapi karena indikator kemajuan sebuah daerah salah satunya indeks pertumbuhan manusia (IPM) dalam pendidikan pada warganya.
Oleh karena itu, bagaimana pun warga masyarakat Kabupaten Bandung harus mendapatkan akses pendidikan yang layak sehingga dapat meningkatkan posisi tawar hidup warga masyarakat lebih produktif.
Masyarakat Kabupaten Bandung mayoritas berwiraswasta berbasis agraris. Dalam kultur seperti itu biasanya ada tradisi dan budaya soal tingkat pendidikannya relatif masih rendah sehingga berpengaruh pada kesejahteraan tarap hidup warga.
Visi edukatif yang dikedepankan oleh pemerintah Kabupaten Bandung harus jelas dan terukur seperti apa indikator peningkatannya. Bukan hanya hak akses pendidikan, melainkan mutu pendidikan harus jadi perhatian.
Kewilayahan daerah Kabupaten Bandung masih luas. Penduduknya masih didominasi lulusan pendidikan tingkat dasar dan menegah pertama.
Kiranya sinergitas Muhammadiyah Kabupaten Bandung dengan pemerintah tidak boleh sebatas wacana dan rencana. Harus segera dieksekusi untuk akselerasi visi Kabupaten Bandung BEDAS. Namun, jika tidak disikapi serius oleh pihak terkait yang berwenang, visi jadi tidak berarti.