NUBANDUNG.ID -- Banyak kreator YouTube besar mengekspresikan rasa frustasi akibat peningkatan komentar spam atau mengganggu pada saluran mereka dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Linus Tech Tips, Jacksepticeye, dan MKBHD.
Sejumlah kreator kenamaan ini mengeluh bahwa mereka kerap menemukan komentator jahat yang berpura-pura sebagai diri kreator dalam upaya untuk menipu penonton. Memulai video yang diunggahnya pada 1 Februari lalu, kreator saluran Linus Tech Tips, Linus Sebastian menyuarakan kekesalannya, menyebut YouTube memiliki masalah yaitu spam.
Linus menegaskan bahwa situasi penipuan dari penipuan kripto, suplemen kesehatan hingga Robux gratis semakin memburuk. Sementara itu, pada video yang diunggah pada 1 April lalu, Marques “MKBHD” Brownlee menyebut bahwa komentar spam YouTube juga disebut Linus telah diluar kendali selama berbulan-bulan.
Komentar spam YouTube hadir dalam berbagai bentuk. Kreator besar mengkhawatirkan spam yang berpura-pura menjadi mereka, menjanjikan penonton hal baik jika mengirimkan pesan kepada mereka, dan kemudian mengarahkan penonton ke ranah di luar YouTube untuk melancarkan tindak kejahatan mereka.
Komentar spam lain mungkin tidak terlalu berbahaya meski tetap memiliki potensi besar untuk mengganggu dan bahkan membahayakan penonton. Pada video yang diunggah pada tanggal 6 Maret lalu, Sean “Jacksepticeye” McLoughlin mendiskusikan soal salurannya yang mendapatkan salinan dari komentar yang terlihat tulus.
Namun, salinan komentar tersebut akan dibagikan oleh pengguna dengan nama seperti “T[A]P Me!! To Have [S]EX With Me”. Jika menemukan komentar dari nama pengguna demikian, pengguna diimbau untuk tidak mengklik atau mengetuknya.
YouTube memiliki banyak alat untuk mengatasi komentar mengganggu, dan berkemampuan menghapus komentar tersebut dalam jumlah besar secara otomatis. Menggunakan Machine Learning dan hasil review manusia, YouTube telah menghapus lebih dari 900 juta komentar akibat melanggar kebijakan terkait spam, penipuan dan lainnya selama Q4 2021.
Juru bicara YouTube Ivy Choi menyebut bahwa sebagian besar penghapusan tersebut pertama kali terdeteksi oleh sistem penandaan otomatis. Namun sistem tersebut tidak cukup, dan YouTube memahaminya. Pada hari Jumat, 8 April lalu, Brownlee mengunggah soal fitur moderasi eksperimental.
Fitur tersebut disebut Brownlee akan meningkatkan ketegasan dari komentar berpotensi tidak sopan yang akan dihimpun untuk pengkajian ulang. Juru bicara Mariana De Felice menyebut YouTube mulai menguji fitur lebih baik tersebut pada bulan Desember 2021 lalu.
De Felice juga menyebut bahwa YouTube pertama kali menggulirkan fitur penghimpun komentar dengan potensi tidak sopan untuk pengkajian ulang ini pada tahun 2016 lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa YouTube memperhatikan permasalahan tersebut secara seksama.
Namun bagi kreator YouTube yang saat ini banyak memberikan komentar berisi spam, belum tersedia informasi soal hukuman penangguhan yang akan diterapkan kepada mereka dalam waktu dekat.