NUBANDUNG.ID – Jelang rapat pimpinan wilayah (rapimwil) Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat mengunjungi Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) untuk bersilaturahmi dengan rektor dan jajaran, Jumat (28/01/2022) pagi.
”Pertemuan silaturahmi hari ini lebih pada persiapan rapimwil Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat yang rencananya akan digelar di UM Bandung. Kami ternyata punya spirit yang sama tentang pentingnya membangun kemandirian. Sesuai dengan tiga filosofi kita, yakni moderasi, berdikari, dan kolaborasi, untuk meningkatkan empat pilar, yaitu dakwah digital, pangan, lingkungan, dan startup,” ujar Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Reza Arfah.
Reza Arfah serta pimpinan yang lain mengaku pertemuannya dengan UM Bandung berlangsung sangat baik dan hangat. Dituturkan Reza Arfah, kedua belah pihak berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai banyak hal terkait pentingnya membangun pemuda yang berdikari, punya daya saing, dan mandiri, guna mempersiapkan diri sebagai generasi penerus masa depan.
”Intinya bahwa pemimpin negarawan itu penting juga membangun jiwa kemandiriannya. Semata-mata untuk mewujudkan Jawa Barat dan Indonesia yang berkemajuan,” tutur Reza Arfah.
Terkait rapimwil, Reza Arfah mengaku mendapat dukungan yang sangat besar dari UM Bandung. Ke depan Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat juga akan menjadi mitra kolaborasi membangun beberapa program yang berkesinambungan.
”Rencana yang paling dekat akan membangun smart university dan juga mengembangkan beberapa sistem teknologi di kampus ini,” tandas Reza Arfah.
Jihad ekonomi
Pada waktu yang sama, Rektor UM Bandung Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU. mengaku pertemuan dengan Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat berlangsung dengan produktif, terutama terkait peran pemuda dalam kemandirian ekonomi umat.
Prof. Herry menyinggung soal kiprah Pemuda Muhammadiyah yang berpotensi mengonsolidasi anggotanya di tingkat ranting hingga wilayah untuk melakukan berbagai program yang sifatnya mempertemukan kekuatan ekonomi dari warga terutama Pemuda Muhammadiyah.
”Kalau kiprah Muhammadiyah di bidang pendidikan dan kesehatan, saya kira sudah cukup banyak. Kita bersyukur atas hal itu. Barangkali jihad berikutnya adalah di bidang ekonomi umat,” katanya.
Prof. Herry menilai menggarap program bidang ekonomi saat ini sangat penting dilakukan apalagi jika dikaitkan dengan tantangan era disrupsi ekonomi digital. Bentuknya mempertemukan warga Muhammadiyah yang menghasilkan produk tertentu dengan warga Muhammadiyah yang memerlukan produk tersebut. Oleh karena itu, Prof. Herry menekankan pentingnya penguasaan teknologi.
”Ciri berkemajuan kan dari penguasan teknologi, dari pemahaman tentang ilmu pengetahuan. Saya berharap ke depan pengembangan kebijakan sudah betul-betul berbasis ilmu pengetahuan,” tuturnya.
Menurut Prof. Herry, teknologi merupakan bagian penting dari karakter berkemajuan. ”Harus kita pahami bahwa teknologi dan inovasi harus menyertai segenap langkah agenda persyarikatan. Dengan demikian insyaallah kita akan betul-betul dapat mewujudkan Islam yang berkemajuan,” pungkasnya.