NUBANDUNG.ID- Untuk lulus menjadi sarjana boleh tanpa skripsi. Pernyataan ini diungkapkan Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pengganti skripsi bisa berupa artikel yang tembus pada 3 karya monumental: Pertama, di jurnal Sinta 2 sebagai penulis utama. Kedua, Boleh juga berupa hak kekayaan intelektual minimal paten sederhana di mana mahasiswa sebagai inventor dan pemegang paten oleh fakultas. Ketiga, Bisa pula berupa buku ISBN dengan impact regional.
Wahyudin Darmalaksana, Dekan, menyatakan “mahasiswa butuh ruang alternatif bagi pengembangan kreativitas sesuai kebutuhan era 5.0.”
"Misalnya tembus hak paten di masa kuliah. Udah nanti di akhir gak perlu bikin skripsi lagi," ungkapnya di Kampus I UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jalan AH. Nasution 105 Bandung, Rabu, (05/01/2022)