Situasi ini masih ditambah dengan kondisi perekonomian yang sempat terimbas karenanya. Di era digital seperti saat ini, seluruh aktivitas, kebijakan, dan kinerja para walikota dan bupati pada tahun kedia pandemic tidak pernah lepas dari sorot media dan media social.
Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI), mencatat, kinerja para kepala daerah sepanjang 1 Januari – 19 Desember, yang terekam dari 28.779.574 berita yang diekspose 6.470 media siber di Indonesia.
I2 menobatkan 10 nama kepala daerah di Tanah Air sebagai Wali Kota dan Bupati Terpegah dan Paling Berpengaruh 2021 di media massa serta media sosial. Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang mengatakan, umumnya para Wali Kota Terpegah dan Berpengaruh 2021 itu dikutip dan diberitakan melalui penanganan Covid-19 gelombang kedua di daerahnya masing-masing.
“Di antaranya dalam upaya memperketat prokes melalui PPKM, kebijakan ganjil-genap kendaraan dan penutupan jalan, pembelajaran tatap muka (PTM), ketersediaan ranjang rumah sakit/obat/oksigen, bantuan Covid-19, serta percepatan penyaluran vaksinasi Covid-19, selain masalah-masalah terkait dengan pemulihan perekonomian daerah,” ujar Rustika saat memaparkan hasil riset bertajuk “Wali Kota dan Bupati Terpegah dan Berpengaruh 2021” kepada media, Rabu (29/12).
Wali Kota Terpegah
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dinobatkan sebagai Wali Kota Terpegah 2021 di media online dengan 28.582 berita. Menurut Rustika, pemberitaan Gibran menjadi yang paling besar sepanjang 2021. Popularitas Gibran terdongkak karena kerap dikait-kaitkan dengan ayahnya, Presiden Joko Widodo.
“Sidak yang kerap dilakukan Gibran saat mengontrol jalannya pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah, blusukan ke pasar, serta mengawal penyaluran vaksinasi Covid-19 mengisi varian pemberitaan,” ungkap Rustika.
Selain itu, menurut Rustika, media juga memberi sorotan terhadap aksi nyeleneh Gibran bagi-bagi beras, menggunakan kendaraan pribadi untuk urusan di luar pekerjaan serta cara berjalannya. Kabar Gibran positif Covid-19 hingga harus menjalani isolasi mandiri pun tidak luput dari perhatian media.
Posisi kedua Wali Kota Terpegah 2021 ditempati Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dengan 23.496 berita. “Sama halnya dengan Gibran, pamor Bobby juga sering dikaitkan dengan posisi mertuanya, Presiden Jokowi. Meski demikian, media banyak merekam aktivitas positif Bobby pada dunia olahraga, kepedulian pada UMKM, hingga hubungan panas dingin dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi,” kata Rustika.
Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi Wali Kota Terpegah ketiga dengan 21.144 berita. Menurut Rustika, Bima Arya mendapat ruang pemberitaan paling besar di media seiring dengan kebijakannya menangani pandemi Covid-19.
Bima Arya juga mendapat atensi dari upaya pemulihan ekonomi melalui kekuatan promosi UMKM dan kerja sama penyerapan investasi. Di sisi lain perseteruannya dengan Rizieq Shihab juga mendapat perhatian besar dari proses hukum yang berjalan atas kasus tes swab RS UMMI.
Posisi keempat Wali Kota Terpegah ditempati oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi 19.389 berita. Wali Kota Batam Muhammad Rudi menduduki posisi kelima dengan 17.567 berita. Peringkat keenam hingga sepuluh masing-masing ditempati oleh Wali Kota Pekanbaru, Firdaus 13.272 berita, Wali Kota Bandung almarhum Oded M Daniel 12.836 berita, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto 12.235 berita, Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah 11.541 berita dan Wali Kota Malang Sutiaji 10.367 berita.
Wali Kota Paling Berpengaruh
Indonesia Indicator (I2) menobatkan Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai Wali Kota Paling Berpengaruh 2021. Bima tercatat sebagai Wali Kota yang paling banyak dikutip pernyataannya oleh media online. Sepanjang 2021, total pernyataan Bima di media online mencapai 78.495. Posisi kedua Bupati Berpengaruh 2021 ditempati Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan 72.544 pernyataan.
Sementara, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berada di posisi ketiga dengan 66.670 pernyataan. Posisi keempat Wali Kota Berpengaruh diduduki Wali Kota Batam Muhammad Rudi dengan 59.888 pernyataan. Sedangkan, peringkat lima Wali Kota Berpengaruh 2021 ditempati Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dengan 45.010 pernyataan.
Peringkat keenam hingga sepuluh Wali Kota Berpengaruh 2021 ditempati oleh Wali Kota Bandung almarhum Oded M Danil 44.928 pernyataan, Wali Kota Malang Sutiaji 36.333 pernyataan, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana 35.798 pernyataan, Wali Kota Batam Amsakar Achmad 30.989 pernyataan, dan Wali Kota Pekan Baru Firdaus 29.947 pernyataan.
Wali Kota Berpengaruh di Media Sosial
Kinerja para kepala daerah juga mendapat sorotan dari warganet di media sosial. Indonesia Indicator (I2) menobatkan Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai Wali Kota Berpengaruh 2021 di Media Sosial dengan 553.646 engagement ( tingkat tanggapan netizen, baik dalam bentuk reply, mention, maupun retweet).
“Unggahan Bima Arya yang banyak mendapat perhatian netizen merupakan unggahan terkait keberpihakannya pada masyarakat Bogor dan toleransi, seperti peletakan batu pertama GKI Yasmin, alun-alun dengan taman indah menyatu dengan stasiun, serta pernyataannya tegasnya pada persidangan RS Ummi, “ungkap Rustika.
Posisi Wali Kota Berpengaruh kedua 2021 di media sosial ditempati oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution dengan 506.138 engagement. Menurut Rustika, Bobby Nasution ramai mendapat perhatian netizen terkait unggahan penyegelan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Medan yang sejak 2013 tidak pernah membayar pajak. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berada di posisi ketiga dengan 472.426 engagement.
“Unggahan dari Gibran yang terkesan santai justru mendapat perhatian netizen. Dia sering gunakan bahasa anak muda, menyentuh dengan logat bahasa Jawa, dan mendengarkan keluhan, sampai urusan cara jalan yang salah pun dikritik netizen pun dijawab dengan cara yang unik, dan inilah kelebihan Gibran,” ujar Rustika.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menduduki posisi keempat dengan 201.997 engagement. Sementara posisi kelima ditempati Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dengan 180.838 engagement.
Posisi keenam hingga sepuluh Wali Kota Berpengaruh di Medsos ditempati oleh Wali Kota Bandung almarhum Oded M Danial dengan 173.462 engagement, Wali Kota Pariaman Genius Umar 119.444 engagement, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana 115.577 engagement, Wali Kota Malang Sutiaji 110.616 engagement dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud 101.048 engagement.
Wali Kota Terpegah Medsos
Indonesia Indicator juga mendapuk Bima Arya sebagai Wali Kota Terpegah 2021 di medsos dengan 103.125 unggahan. Menurut Rustika, Bima Arya banyak dibicarakan terkait kebijakan penataan transportasi umum Kota Bogor. Posisi kedua ditempati Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan 68.899 unggahan.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menduduki ketiga dengan 29.566 unggahan. Menurut Rustika, Pembicaraan Bobby Nasution ramai terkait kebun binatang yang terbengkalai. Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana berada di peringkat keempat dengan 26.658 unggahan. Yana Mulyana ramai dibicarakan terkait pengangkatannya sebagai Wali Kota Bandung menggantikan Oded M Danial yang wafat. Peringkat kelima ditempati Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan 25.291 unggahan.
Peringkat keenam hingga sepuluh Wali Kota Terpegah 2021 di medsos ditempati Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi 18.461 unggahan. Wali Kota Bandung Alm Oded M Danial 17.291 unggahan, Wali Kota Makassar Danny Pomanto 8.908 unggahan, Wali Kota Malang Sutiaji 7.661 unggahan dan Wali Kota Padang Hendri Septa 7.375 unggahan.
Bupati Terpegah
Pada aktor tingkat bupati, Indonesia Indicator (I2) menobatkan Bupati Bogor Ade Yasin sebagai yang Terpegah dan Paling Berpengaruh sepanjang 2021. Nama Ade Yasin menghias media dalam 13.901 berita. Tak hanya itu, media online juga mengutip pernyataan Ade sebanyak 45.088 pernyataan terutama terkait isu Covid-19.
“Ekspose media online terkait AdeYasin antara lain mengenai level dan implementasi PPKM di Kabupaten Bogor serta proses vaksinasi Covid-19. Selain itu, ada juga mengenai bencana banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor dan UMK Bogor 2022,” kata Rustika.
Posisi kedua Bupati Terpegah diduduki Bupati Jember Hendy Siswanto dengan 7.329 berita. Sosok Hendy banyak dibicarakan soal infrastruktur seperti memberikan fasilitas jalan yang layak untuk warganya, memperhatikan sektor pariwisata, hingga isu menyerahkan gajinya selama menjabat untuk warganya membutuhkan.
Bupati Siak Alfedri menempati posisi ketiga Bupati Terpegah dengan 6.835 berita. “Alfedri banyak diberitakan dalam isu vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Siak dan pelantikannya sebagai Bupati Siak periode 2021-2024,” ungkap Rustika.
Peringkat keempat Bupati Terpegah ditempati Bupati Gresik, Fandi Ahmad Yadi dengan 6.225 berita. Peringkat kelima hingga sepuluh masing-masing ditempati oleh Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Tanah Datar Eka Putra 5.844 berita, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar 5.627 berita, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya 5.627 berita, Bupati Luwu Indah Putri Indriani 5.543 berita dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dengan jumlah pemberitaan sebanyak 5.154. “Kepedulian mereka dalam penanganan Covid-19, dan terutama dalam isu target vaksinasi paling banyak menyita perhatian media di daerah masing-masing,” kata Rustika.
Bupati Berpengaruh
Selain Ade Yasin yang menempati posisi Bupati Paling Berpengaruh 2021, Indonesia Indicator juga mendapuk Bupati Jember Hendy Siswanto berada di posisi kedua dengan 28.809 pernyataan.
Selanjutnya ada nama Alfedri 21.480 pernyataan di posisi ketiga, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani bertengger di posisi keempat dengan 21.254 pernyataan serta Adnan Purichta Ichsan 21.254 pernyataan di posisi kelima.
Peringkat keenam hingga sepuluh masing-masing diduduki Bupati Kudus HM Hartopo dengan 17.982 pernyataan, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya 17.977 pernyataan, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani 17.974 pernyataan, Bupati Wajo Amran Mahmud 17.671 pernyataan, serta Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, 17.270 pernyataan.
Di masa seperti sekarang ini, aktivitas di media dan media sosial menjadi cukup penting. Setidaknya bisa menjadi jembatan langsung antara masyarakat dan bupati/walikota.
Para pejabat bisa memahami apa yang terjadi di masyarakat dan lebih mendekatkan pada masyarakat yang selama ini telah memilihnya sebagai pemimpin di daerahnya.
Mereka juga bisa menggunakan media, dan khususnya media sosial untuk mensosialisasikan berbagai kebijakannya.