NUBANDUNG – Sektor industri pariwisata di Jawa Barat menjelang akhir tahun ini menampakkan geliat yang menggembirakan, setelah 2 tahun tanpa daya karena terkendala PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) hingga berlevel-level karena adanya penyebaran covid-19.
Kembali ramainya destinasi wisata cenderung terlihat di berbagai kawasan wisata alam. Seperti di Kota Bandung, pergerakan masyarakat lebih banyak menuju destinasi wisata alam. Sedangkan di Bandung sendiri lebih banyak tempat wisata yang dikenal dengan sebutan urban tourism.
Itulah sebabnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung tengah berbenah menghadapi fenomena ini.
“Kini kami tidak lagi berfokus kepada kuantitas destinasi pariwisata, tapi kami mengembangkan kualitas destinasi pariwisatanya,” ungkap Dewi Kaniasari, Kepala Disbudpar Kota Bandung di tengah acara pemutaran perdana film Preserving The Séké (Penyelamatan Mata Air), film dokumenter dari Bandung yang meraih award dari International Film Festival Manhattan.
Menurutnya, film tersebut menunjukkan betapa Kota Bandung memiliki kawasan konservasi yang sangat menarik.
“Dengan adanya momentum Gedong Tjai Tjibadak 1921 yang Desember ini genap berusia seabad. Kita bisa mengembangkan kawasan itu menjadi kawasan cagar budaya dan juga kawasan destinasi pariwisata edukasi konservasi. Ecotourism! Begitulah,” ujarnya.
Pariwisata Jabar
Seamatan dengan perihal itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Prov. Jawa Barat, Dr.H. Dedi Taufik,M.Si pun sempat menjelaskan di ajang Dubai Expo 2020 akhir Oktober lalu. Bahwa Jawa Barat merupakan kawasan favorit para wisatawan karena memiliki ragam destinasi pariwisata berbasis alam seperti gunung, danau, air terjun hingga pantai.
Selain itu, masih terdapat destinasi pariwisata berbasis budaya seperti di Ciptagelar. Berdasarkan amatan itu juga, Dedi menargetkan 15 juta wisatawan yang datang ke Jawa Barat.
Menyikapi masa-masa pandemi yang belum sepenuhnya berakhir ini, Dedi berpesan, hendaknya para pelaku industri pariwisata harus komit dengan adanya prosedur kesehatan dan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi.
Jadi, bagi yang ingin berwisata ke Jawa Barat, “Don’t panic, do vacciin and go picnic!” ujar Dedi Taufik.