NUBANDUNG - Ikeu Rosita menjadi salah seorang atlet yang memperkuat Jawa Barat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung di Papua,2 – 15 Oktober 2021. Ikeu memperkuat provinsinya pada cabang olahraga rugbi.
Mojang berjilbab ini menjelaskan bahwa dirinya dan tim akan berangkat ke Papua setelah pembukaan PON XX 2 Oktober, yakni pada 5 Oktober. Pasalnya, pertandingan cabang olahraga rugbi telah berlangsung sebelumnya dan sekarang hanya menyisakan 5 tim, yaitu Jawa Barat, Aceh, Papua, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta.
Ikeu yang sampai saat ini masih tercatat sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan (FKIP) Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung bersama teman-temannya sedang memasuki masa akhir pemusatan latihan di Cirebon.
Cirebon, katanya, dipilih tim Jawa Barat sebagai tempat pemusatan latihan mengingat cuaca daerah tersebut mendekati cuaca Kota Jayapura. Sebelumnya, latihan panjang telah dilakukan, yakni sejak 2019, sejak Ikeu terpilih menjadi salah seorang pemain rugbi Jawa Barat.
“Ada teman yang ngajakin. Nah kebetulan waktu itu lagi latihan di dekat rumah sendiri, terus ada teman-teman rugbi yang mau latihan juga. Nah, diajakin tuh, gak lama kemudian dari itu, ada seleksi PON di UPI Bandung, terus ikutan, eh, tahunya masuk,” ceritanya, Selasa (29/9).
Saat seleksi, menurut Ikeu, ada sekira 150 sampai 200 orang laki-laki dan perempuan yang mendaftar. Kemudian mereka menjalani seleksi untuk memilih 20 orang laki-laki dan 20 perempuan yang terbaik. Setelah itu, mereka menjalani seleksi kembali menjadi 12 orang tim laki-laki dan 12 tim perempuan.
Ikeu mengaku, saat lolos seluruh seleksi itu, dirinya belum terampil bermain rugbi. Ia terpilih lebih karena kekuatan fisiknya yang memang sudah terlatih sejak kecil.
“Tapi yang pasti kalau mau jadi atlet rugbi, pasti modal utamanya fisiknya,” kata dara kelahiran Sumedang tahun 2000 ini.
Ikeu menceritakan, melatih kekuatan fisik sejak duduk di Sekolah Dasar dengan sering bermain sepak bola atau futsal bersama teman-teman laki-lakinya di tanah kelahirannya, Sumedang.
“Gak tahu, suka saja, mungkin karena banyaknya cowok di sekitaran rumah. Jadi, ya ikut-ikut aja tadinya mah,” katanya.
Anak perempuan yang ikut bermain sepak bola bersama laki-laki saat itu, tidak hanya Ikeu, melainkan bersama satu temannya.
Orang tua Ikeu, melihat anaknya yang senang berolahraga yang dianggap milik laki-laki itu, pada mulanya tak mengizinkan.
“Orang tua takut juga, masak cewek mainnya sama cowok, olahraganya juga mayoritasnya cowok semua, cuma kan gimana lagi Ikeu juga suka gitu. Jadi nekat aja gitu, terus ikut-ikut, sampai masuk SMK juga pakai prestasi olahraga, termasuk sekarang kuliah juga kan dari prestasi olahraga juga,” jelasnya.
Setelah melihat keseriusan dan keberhasilan Ikeu dalam olahraga futsal, pada akhirnya sang orang tua mengizinkan. Namun, mereka selalu berpesan kepadanya agar Ikeu selalu bisa menjaga diri.
Pada permainan futsal, Ikeu memperkuat tim Projectexe dan pernah mengikuti Liga Sumedang pada 2018. Kemudian pada tahun yang sama, ia beralih ke tim Inspire Bandung dan mengikuti Liga Nusantara 2018.
Pada tahun itu, ia membawa tim mendapat juara III tingkat Jawa Barat. Meski demikian, ia menjadi mesin gol terbanyak pada liga tersebut.