NUBANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta pihak perbankan, untuk memudahkan pemberian kredit bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bandung. Hal itu menurutnya bisa memberantas peredaran bank emok di tengah masyarakat.
Bupati Bandung mengatakan, meski proses pencairannya relatif lebih mudah, namun keberadaan bank emok dinilai makin menyulitkan masyarakat.
Oleh karena itu, bupati mengajak masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih sumber pendanaan. Karena menurutnya, sudah banyak perbankan yang menawarkan produk permodalan, hingga ke tingkat desa.
“Sekarang banyak sekali program perbankan yang dikhususkan untuk para pelaku UMKM. Salah satunya program Mekar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dari Bank BRI. Program ini bisa dimanfaatkan oleh ibu-ibu yang ingin membuka usaha, namun terkendala permodalan,” ungkap bupati di sela Panen Hadiah Simpedes BRI di Grand Sunshine Hotel Soreang.
Selain memudahkan permodalan usaha, kehadiran program-program perbankan dinilainya mampu membantu membangkitkan perekonomian. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Saya ingin BRI mampu mengambil peran, membantu kami, khususnya dalam upaya penyelamatan dan perlindungan UMKM. Karena menurut saya, eksistensi UMKM ini tidak terlepas dari peran serta dunia perbankan di dalamnya,” ujar Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.
Pada kesempatan tersebut, bupati juga turut mendukung program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) yang sudah diluncurkan oleh BRI. Program tersebut merupakan program permodalan yang difokuskan untuk membantu para petani.
Kang DS berharap program Makmur dapat dilaksanakan dan terimplementasikan di lapangan secara tepat sasaran. Karena menurutnya, program tersebut menjadi salah satu upaya memperluas pasar produk-produk pertanian, yang nantinya dapat mendukung para pelaku UMKM.
“Kehadiran bank dapat menopang pasar domestik dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Sehingga pada akhirnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang tentunya bermuara pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Tidak hanya sektor ekonomi, Kang DS juga mengatakan, pemerintah daerah akan bersinergi dengan BRI pada sektor pembangunan lainnya, di antaranya pendidikan.
“Kita akan membangun 17 sekolah, mudah-mudahan ke depannya BRI mempunyai niat untuk memberikan bantuan CSR bagi sektor pendidikan. Kita akan dalami kerjasamanya seperti apa, sehingga semuanya bisa berjalan optimal,” imbuh Kang DS.