NUBANDUNG – Tahukah kamu ada sebuah kampung Belanda di Garut, Jawa Barat? Kampung tersebut berada di kecamatan Cilawu, tepat di kawasan sekitar kaki Gunung Cikuray.
Penamaan Kampung Belanda atau disebut juga dengan Kampoeng Amsterdam ini merujuk pada awal mula pendirian perkebunan teh yang konon banyak menempatkan orang-orang Amsterdam sebagai pengelola area kebun teh.
Bagaimana sejarah kampung Belanda di Garut? Simak ulasan berikut.
Rumah peninggalan Belanda
Konon dahulu kaum penjajah Belanda diketahui pernah tinggal di daerah Garut dan memiliki rumah-rumah di sekitar Gunung Cikuray.
Menurut seorang pengelola Kampoeng Amsterdam, Asep Ahmad (38) saat diwawancarai detikTravel 2017 lalu, beberapa rumah-rumah warga dengan bangunan lawas merupakan rumah-rumah Belanda yang datang ke Garut sekitar 1930-an.
Rumah-rumah tersebut berdiri di tanah seluas tujuh hektare dan dibangun semipermanen dengan perpaduan bilik rajutan kayu dan tembok.
Uniknya, warga yang menempati rumah-rumah peninggalan Belanda kebanyakan belum direnovasi. Hanya saja, sebagian warga di sini kemudian sedikit mempercantik ”rumah belanda” itu dengan cat dan menata halaman depannya dengan tanaman.
Saluran air zaman Belanda
Tidak hanya belasan ”rumah belanda” yang kini ditempati oleh warga sekitar, ada juga saluran air sepanjang 300 meter yang menjadi bukti sejarah peninggalan Belanda di tempat ini.
Hingga saat ini saluran air tersebut dipakai untuk pengairan kebun dan pasokan air ke rumah warga. Namun, kondisinya sudah tidak sebagus dahulu dan agak rusak karena diterjang angin puting beliung beberapa tahun silam.
Untuk mengenalkan sejarah Kampoeng Amsterdam, sejak awal November 2016 mengubah sedikit area perkebunan teh yang berada di depan kampung untuk dijadikan tempat beristirahat para wisatawan.
Jadi tempat wisata
Kini, Kampoeng Amsterdam telah menjadi sebuah ikon wisata masyarakat sekitar Gunung Cikuray. Banyak wisatawan yang tertarik datang karena bisa menikmati sejuknya udara pedesaan Garut.
Selain itu, wisatawan juga bisa merasakan suasana historis yang unik dari berbagai peninggalan kehidupan Belanda yang masih ada di sana.
Menariknya, di tempat tersebut juga ada beberapa balai, seperti balai pohon, dan balai menyerupai perahu yang bisa dimanfaatkan sebagai objek berswafoto oleh para pengunjung.
Letak kampung Belanda ini berada di Kawasan Perkebunan Teh Dayeuh Manggung yang berlokasi sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Garut. Jarak yang ditempuh sekitar 45 menit perjalanan, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
[Fahri Zulfikar/Detik.com]