NUBANDUNG – Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) menjalin kerja sama bidang riset dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP).
Hal itu diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UMBandung dan SEAMEO CECCEP yang digelar di ruang rektorat UMBandung, Selasa (14/09/2021).
Pada pertemuan kerja sama tersebut, hadir Direktur SEAMEO CECCEP Dr. Dwi Priyono, M.Ed. dan Rektor UMBandung Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU. didampingi para wakil rektor, para dekan, serta pejabat struktural UMBandung lainnya.
Prof. Herry mengatakan, kunjungan yang dilakukan SEAMEO CECCEP merupakan sebuah kehormatan bagi UMBandung. Terutama karena pada pertemuan ini dibahas kerja sama riset bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
”Kalau di UMBandung kan kita mempunyai Program Studi Pendidikan Islam Anak Usai Dini (PIAUD), Program Studi Psikologi, dan Program Studi Komunikasi, yang kemungkinan besar nanti akan dapat bekerja sama melakukan riset dengan basis lintas keilmuan,” ucapnya.
Rektor UMBandung juga mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan nanti salah satunya berkaitan dengan pelatihan untuk guru-guru PIAUD.
Selain itu, juga bagaimana mengembangkan model pembelajaran berbasis pada bukti ataupun pengalaman yang diaksentuasi dalam berbagai kegiatan riset dan penelitian.
”Kami berharap (MoU) yang sudah ditandatangani hari ini dapat segera ditindaklanjuti sebagai kontribusi dari UMBandung dan SEAMEO CECCEP untuk kemajuan pendidikan anak usia dini, yakni bagaimana kita semua teredukasi mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini,” tutur Prof. Herry.
Pada waktu yang sama, Direktur SEAMEO CECCEP Dr. Dwi Priyono, M.Ed. merasa bersyukur atas dukungan dari UMBandung kepada SEAMEO CECCEP terkait riset-riset mengenai early childhood ataupun parenting yang akan dijadikan sebagai model pembelajaran.
”Model pembelajaran tersebut nantinya akan diseminasikan ke seluruh Asia Tenggara yang memang ruang lingkup SEAMEO CECCEP sendiri itu berada di sebelas negara Asia Tenggara,” kata Dwi.
Ditegaskan Dwi, dengan adanya tiga mandat dari hasil MoU, yaitu research development, capacity building, dan advokasi, diharapkan bisa mendapatkan riset-riset dari UMBandung, terutama mengenai pendidikan anak usia dini serta pendidikan keluarga.
”Kami sangat berharap setelah MoU ini, nanti kami memperoleh pertama hasil riset dari teman-teman akademisi UMBandung untuk dijadikan sebagai modul yang akan kami desiminasikan di Asia Tenggara. Harapan kami dari riset nanti para guru-guru di Asia Tenggara khususnya di Indonesia akan memiliki pengetahuan baru, pengatahuan tambahan, tentang bagaimana menjadi guru PAUD dan orang tua yang baik,” tandasnya. (Firman Katon)