NUBANDUNG – Saat ini persoalan ideologi menjadi salah satu faktor yang harus dikuatkan. Sebabnya, dengan perkembangan teknologi, ideologi transnasional bisa masuk kapan saja menyasar anak-anak muda pergerakan, khususnya kalangan mahasiswa.
Melihat hal tersebut, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Karawang membagikan buku ideologi dan gerakan kepada para kader yang ada di komisariat yang berada di lingkup PC IMM Karawang.
Ketua PC IMM Karawang Jamil Redja Nashrullah atau yang sering disapa Jamil mengatakan bahwa penguatan ideologi Pancasila ataupun ideologi Muhammadiyah sangat penting karena generasi muda rentan disusupi ideologi transnasional.
”Ideologi Pancasila harus menjadi benteng generasi muda dalam menghadapi arus ideologi lain yang berkembang di dunia ini,” ungkap Jamil, Rabu (22/09/2021).
Jamil pun menambahkan selain persoalan ideologi yang sudah mulai meluntur di kalangan mahasiswa, pergerakan yang revolusioner dan konsisten pun sudah hilang.
“Pergerakan mahasiswa zaman dulu dan sekarang memang sangat berbeda. Dahulu gerakan mahasiswa sangat konsisten sehingga apa yang menjadi tujuan dari gerakan itu pasti tercapai,” tambahnya.
Dua poin krusial itu membuat PC IMM Karawang tergerak untuk membangun kembali ideologi dan gerakan dengan cara membagikan buku kepada komisariat-komisariat yang ada di lingkup IMM Karawang.
“Ada tiga komisariat yang kami bagikan buku-buku ideologi dan gerakan. Ada buku yang memang memperdalam ideologi Muhammadiyah ataupun Pancasila, sedangkan buku gerakannya kami berikan buku Soe Hoek Gie dan lain-lain,” tutur pria berkepala plontos ini.
Dua di antara buku yang dibagikan tersebut yaitu “Manifesto Gerakan Intelektual Profetik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah” karya M. Abdul Halim Sani kemudian “IMM untuk Kemanusiaan: dari Nalar ke Aksi” karya Amirullah.
Menanggapi aksi bagi-bagi buku ini, kader IMM Robby, mengucapkan banyak terima kasih kepada Imawan dan Imawati dari PC IMM Karawang karena telah memberikan sejumlah buku untuk menambah pengetahuan tentang ideologi dan pergerkan.
“Sangat bagus buku-bukunya, ada buku Tan Malaka, Soe hok Gie, Soekarno, yang memang mereka itu pakar dalam pemikiran ideologi dan gerakan,” ucap Robby.