NUBANDUNG – Lulusan Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion (KTF) Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) tidak selalu harus jadi fashion designer. Di luar sana masih banyak profesi lain yang bisa diisi oleh lulusan KTF UMBandung.
Demikian salah satu benang merah yang disampaikan Kaprodi KTF UMBandung Dra. Saftiyaningsih Ken Atik, M.Ds. dalam Event Talkshow yang digelar Himpunan Mahasiswa Kriya Tekstil dan Fashion UMBandung atau Hima Artisttextile yang mengangkat tema ”Sound of Artisttextile”, Sabtu (18/09/2021).
Mengawali pemaparan materi, Ken menyampaikan bagaimana dan seperti apa kondisi lingkungan di KTF UMBandung selama ini.
Ken menjelaskan bahwa cakupan kriya itu sangat luas. Tidak melulu soal desain saja.
”Harus dipahami kriya ini cakupannya sangat luas. Orang-orang di luar sana bahkan mungkin mahasiswa baru sering mengira kuliah di Kriya Tekstil dan Fashion UMBandung nanti lulusnya jadi fashion designer. Padahal, harus diingat bahwa banyak profesi lain yang dapat para mahasisa pelajari di prodi ini,” ucap Ken.
Pada kegiatan yang bertujuan memperkenalkan lebih dalam mengenai Prodi KTF UMBandung khususnya kepada mahasiswa baru ini, Ken menjelaskan bahwa KTF UMBandung mungkin satu-satunya program studi yang ada di lingkup perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM).
”Setelah menempuh pendidikan di Prodi KTF UMBandung, diharapkan para mahasiswa bisa menjadi seseorang yang peka terhadap fenomena yang terjadi di sekitar. Dengan cara itu, mereka bisa terdorong untuk membuat karya berdasarkan kearifan lokal,” lanjut Ken.
Dijelaskan Ken, fashion dikenal sebagai garis-garis rancangan busana yang dibuat dan diperlihatkan pada masyarakat untuk dinilai dan diterima.
Fashion berkaitan dengan mode, yaitu fenomena atau gejala perubahan gaya (berbusana) yang berlangsung dari kurun waktu dan tempat tertentu, kemudian diikuti secara merata di dalam masyarakat.
”Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UMBandung tidak hanya menekankan pada wujud purwarupa berupa busana. Namun, sangat luas wujud akhir yang lahir dari proses kreativitas perancangan tekstil yang muncul dari imajinasi, penekunan, dan kajian Kriya yang tergali dari khazanah nilai-nilai akar seni budaya tradisi untuk dilestarikan serta dikembangkan melalui pendekatan interdisipliner,” tandas Ken.
Selain Kaprodi KTF UMBandung, hadir juga dua narasumber lain. Mereka ialah alumnus KTF UMBandung Faisal Amien Prawira, S.Sn. dan Ketua Hima Artisttextile Reza Renaldi.
Dalam acara ini, Faisal menyampaikan pengalaman dirinya dahulu sebagai mahasiswa angkatan pertama Prodi KTF UMBandung.
”Meskipun sekarang saya sudah menjadi alumnus, akan tetapi saya tetap masih dalam proses belajar sama seperti teman-teman mahasiswa semua,” ujar Faisal.
Tidak hanya itu, pria yang lulus pada 2021 tersebut juga berbagi tips mengenai bagaimana cara menyeimbangkan waktu antara berkuliah dan berorganisasi di kampus.
”Pesan saya untuk teman-teman mahasiswa baru, pergunakanlah waktu kalian di semester awal untuk eksplorasi. Banyak-banyak ikut kegiatan atau keorganisasian karena hal itu juga penting untuk mengasah soft skill sekaligus melatih time management kalian,” jelas pria yang pernah menjadi Ketua Pimpinan Komisaria IMM UMBandung ini.
Mengasah skill di organisasi
Sama seperti Faisal, Reza pun menyampaikan pengalaman seperti apa kuliahnya selama ini. Di samping itu, Reza menekankah pentingnya aktif di organisasi, terutama Hima Artisttextile UMBandung, yang bisa jadi wadah untuk bereskpresi para mahasiswa.
”Mengingat betapa pentingnya organisasi untuk mengasah soft skill, di KTF UMBandung juga ada Hima yang bisa dijadikan rumah kedua bagi teman-teman mahasiswa semua,” kata Reza.
Dengan aktif di organisasi, jelas Reza, kesempatan itu bisa dimanfaatkan untuk melatih diri dan bakat karena di sana banyak sekali yang bisa dilakukan untuk mengembangkan potensi.
“Divisinya ada banyak, ada divisi event, public relation, dan sebagainya. Kegiatannya juga beragam dan tentunya sangat positif. Oleh karena itu, saya menyarankan kepada teman-teman setelah masuk Prodi KTF bisa bergabung di Hima Artisttextile,” tandasnya. (Firman Katon)