NUBANDUNG - Pandemi Covid-19 telah membuat pengguna internet di China meningkat. Akhir 2020 total pengguna internet di China mendekati 1 miliar users dari 1,4 miliar penduduk China.
Menurut data China Internet Network Information Center (CNNIC), lembaga milik pemerintah, pada akhir 2020 China memiliki 989 juta pengguna. Jumlah pengguna meningkat 85,4 juta jika dibanding Maret 2020 ketika corona virus Covid-19 memaksa penduduk China tinggal di rumah saja.
Angka ini lebih tinggi dari total pengguna internet India yang mencapai 639 juta users padahal jumlah penduduk India dengan China beda tipis. Total penduduk India diperkirakan mencapai 1,3 miliar, menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Laporan tersebut mengungkapkan porsi pengguna internet dengan pendapatan bulanan setidaknya US$774 (Rp 10,84 juta) naik menjadi 29,3% pada Desember, sebelumnya hanya 27,6% pada Maret.
Jumlah orang yang bekerja dari jarak jauh naik menjadi 346 juta orang di Desember dari sebelumnya 147 juta orang di Juni 2020. Ini setara dengan sepertiga pengguna internet di China.
Video Pendek
Data pemerintah menunjukkan terjadi lonjakan penonton video pendek selama 2020 berbarengan dengan tumbuhnya belanja online. Jika selama sembilan bulan pertama penonton video pendek hanya 76,33 juta maka pada Desember menjadi 927 juta.
Itu berarti hampir 94% dari semua pengguna internet Cina menonton video online, jauh lebih banyak dari yang berbelanja online mencapai 79%.
Pengguna e-commerce live streaming juga melonjak, dari 123 juta dari Maret menjadi 388 juta pada Desember. Sekitar dua pertiga dari pengguna ini telah melakukan pembelian saat menonton live streaming, kata laporan itu.
Pada Maret 2020, ketika Covid-19 melanda China, pengguna internet buat belajar online mencapai 423 juta users. Pada akhir Desember menjadi 342 juta turun dari sebelumnya 423 juta.
Pengguna layanan konsultasi kesehatan online turun menjadi 215 juta dari sebelumnya 276 juta pada bulan Juni. Angka bulan Maret tidak tersedia.
Sumber: CNBC Indonesia