Penulis Atep Kurnia, Penulis Sunda yang Bookaholic
Dulu, waktu ketika suka-sukanya mengumpulkan majalah bekas antara lain dari lapak Palaguna, Cikapundung, Palasari, dan Pasar Cimanggung, saya sering tertumbuk pada iklan satu set ensiklopedia yang nampak gagah dan mewah.
Kalau tidak salah, dalam iklan tersebut disebutkan bahwa buku rujukan itu dapat dimiliki dengan cara dicicil. Saya lupa lagi berapa harga persisnya yang harus dibayarkan setiap bulan atau harga keseluruhan ensiklopedianya. Yang jelas saya terus terkesan, penasaran, ngebet kepingin tahu isinya.
Barangkali ketertarikan pada ensiklopedia bermula dari kebiasaan saya bila mengunjungi perpustakaan saat duduk di SMU. Pada dua rak persis di belakang tempat duduk pustakawan, ada dua set tumpukan ensiklopedia.
Yang pertama adalah Ensiklopedia Americana dan satu lagi ensiklopedia sastra klasik dunia dalam bahasa Inggris. Saban ada waktu senggang, dapat dipastikan saya membolak-balik kedua set buku tebal-tebal itu.
Bila dipikir-pikir kini, saat itu, paruh kedua tahun 1990-an hingga paruh pertama tahun 2000-an, saya kira ensiklopedia adalah barang mewah yang tidak sembarang orang dapat memilikinya. Barangkali hanya kalangan menengah ke atas saja yang dapat memajangnya di rumahnya sebagai penciri intelektualitas, sekaligus gengsi.
Di lembaga pendidikan, perpustakaan, ensiklopedia pasti ada. Meski yang terjadi hampir sama dengan yang dimiliki pribadi, ensiklopedia sering berhenti sebagai pajangan. Tangan-tangan yang menyentuhnya dan membolak-baliknya jarang ada. Sehingga ensiklopedia tetap terbungkus plastik, rapi, licin, seperti pertama kalinya dihadirkan.
Nah, tadi malam (2/4/2021), dengan diantar kawan dari kampung tempat tinggal, saya menuju Jatinangor, untuk memenuhi undangan sobat karib Abdul Mughni Shiddiq. Saya tak tahan pada godaan untuk melihat secara dekat toko buku yang melelang barang dagangannya.
Di tumpukan paling depan Toko Buku Perdana itu ada unggunan ensiklopedia yang bertahun-tahun lalu saya lihat iklannya. Tidak lengkap, tapi kondisinya mulus, bagian atasnya tetap mengilap keemasan. Dengan harga yang sangat bersahabat, 10.000-an rupiah per jilidnya, jadilah ensiklopedia itu saya angkut ke kampung.
PS: Ternyata ingatan memang terbatas. Ensiklopedia F&W ini adalah bagian dari promosi supermarket pada tahun 1990-an.