Dalam Al-Quran, seluruh aktivitas manusia, khususnya aktivitas ekonomi, diarahkan untuk mencapai kesejahteraan dan keberhasilan. Seruan “hayya ‘alal falaah” dalam lafaz azan yang bermakna “kemenangan”, selalu dikumandangkan lima kali dalam sehari adalah bukti seorang muslim harus berhasil dan sejahtera.
Tidak hanya memikirkan akhirat, melainkan mencukupi hidupnya di dunia sebagai jembatan untuk menabung banyak amal baik. Hidup di dunia yang punya kualitas ukhrawi ialah hidup yang selalu diisi dengan amal baik.
Allah mengingatkan, “Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr [49]:9)
Karenanya, untuk menciptakan kualitas hidup, berdoalah seperti ini: “Rabbanaa aatina fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘azaaban naar.” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.
Melalui doa tersebut, kita harus senantiasa sadar bahwa hidup yang berkualitas tidak hanya harus diwujudkan di dunia, melainkan juga di akhirat. Semua orang pasti menginginkan hidup berkualitas, baik mukmin maupun kafir.
Namun, apakah kita sudah berusaha meraihnya dengan cara yang benar? Tanyalah diri kita masing-masing.
Hidup berkualitas bisa dimulai dengan hal sederhana, yakni bertekad untuk selalu konsisten berbuat kebaikan; baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Konsisten menjaga diri agar selalu berpasrah diri kepada Allah. Kita tidak akan mati, kecuali hanya dalam keadaan muslim.
Simple-nya, mari kita dedikasikan hidup untuk kebaikan pada diri sendiri dan juga pada sesama. Dan, selalu menyandarkan semua amal pada Allah, bukan pada makhluk, apalagi semata untuk pujian dan penghargaan.
Jika hidup telah berkualitas dan memiliki arti seperti ini, bolehlah kita mati. Selamat menikmati kematian yang indah!
Karenanya, untuk menciptakan kualitas hidup, berdoalah seperti ini: “Rabbanaa aatina fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘azaaban naar.” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.
Melalui doa tersebut, kita harus senantiasa sadar bahwa hidup yang berkualitas tidak hanya harus diwujudkan di dunia, melainkan juga di akhirat. Semua orang pasti menginginkan hidup berkualitas, baik mukmin maupun kafir.
Namun, apakah kita sudah berusaha meraihnya dengan cara yang benar? Tanyalah diri kita masing-masing.
Hidup berkualitas bisa dimulai dengan hal sederhana, yakni bertekad untuk selalu konsisten berbuat kebaikan; baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Konsisten menjaga diri agar selalu berpasrah diri kepada Allah. Kita tidak akan mati, kecuali hanya dalam keadaan muslim.
Simple-nya, mari kita dedikasikan hidup untuk kebaikan pada diri sendiri dan juga pada sesama. Dan, selalu menyandarkan semua amal pada Allah, bukan pada makhluk, apalagi semata untuk pujian dan penghargaan.
Jika hidup telah berkualitas dan memiliki arti seperti ini, bolehlah kita mati. Selamat menikmati kematian yang indah!