NUBANDUNG - Hiruk-pikuk kehidupan dewasa ini, menuntut pentingnya seorang perempuan untuk mandiri dalam hidupnya. Sikap mandiri secara garis besar memiliki pengertian mampu mempertahankan atau membantu dirinya sendiri tetap berdaya.
Kehadirannya tidak menjadi beban orang lain. Bukan saja kemandirian secara finansial (ekonomi), namun lebih penting lagi adalah mandiri dalam kuatnya keimanan kepada Allah.
Seorang perempuan yang mandiri keimanannya, ia akan mampu mengarungi kehidupan dengan kukuh. Keimanannya tak akan tergadaikan hanya untuk kepuasan sesaat. Dia akan berpegang teguh dengan aturan Allah, dimana pun dan dalam situasi apa pun. Karena dia senantiasa merasa ditatap dan diawasi oleh Allah SWT.
Lalu, bagaimana agar bisa menjadi sosok yang mandiri? Berikut ini redaksi sertakan enam saran langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Hilangkan keraguan, dan bangunlah percaya diri.
Salah satu cara menghilangkan keraguan adalah dengan menimba ilmu sebanyak mungkin, terutama ilmu-ilmu yang menghantarkan kita pada kebesaran-Nya. Semakin lengkap dan cukup ilmu seseorang, secara otomatis akan ikut mendongkrak rasa percaya dirinya.
2. Jadilah diri sendiri (be yourself).
Belajar untuk mensyukuri apa yang dikaruniakan Allah atas diri merupakan langkah yang tepat. Tidak perlu kita bersandiwara atau berperan menjadi orang lain. Bangun citra diri dengan ilmu dan akhlak mulia. Jangan terjebak dengan popularitas orang lain yang belum tentu tepat untuk kita.
3. Hilangkan malu yang tidak pada tempatnya.
Betul, bahwa malu sebagian dari iman. Namun tentu saja dalam hal ini malu dari melakukan perbuatan yang akan mencederai keyakinan dan menimbulkan murka Allah. Selain itu, tidak pantas malu kita kedepankan sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu hal. Selama perbuatan itu halal, tidak merugikan orang lain, dan tidak berdosa; singkirkan rasa malu itu.
4. Yakin bahwa Allah menjamin rezeki tiap hamba-Nya.
Yakinlah bahwa Allah tidak akan menterlantarkan kita selama kita berusaha untuk mendapatkan rizki dari jalan yang halal. Bahkan setiap binatang melata di muka bumi ini semuanya telah dijamin rizkinya. Tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
5. Pilihlah pekerjaan sesuai dengan bakat.
Pilihlah pekerjaan yang tidak melanggar syari’at. Bisa dengan mengajar di sekolah atau dengan wiraswasta merancang usaha dari rumah. Pilih juga pekerjaan yang menjadi bakat dan hobi kita. Setelah itu yakinlah bahwa pilihan anda adalah pilihan yang tepat.
6. Rajin Berdoa.
Kekuatan doalah yang akan membuat kita senantiasa tegar dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Doa bisa meneguhkan hati seseorang yang sedang tertimpa musibah. Demikian pula doa dapat memotivasi jiwa agar lebih semangat dalam bekerja.
Ada sebuah doa yang bisa kita amalkan agar diri kita bisa mandiri.
“Ya Allah! Cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karunia-Mu (hingga aku tidak minta) kepada selain-Mu.” [HR. At-Tirmidzi 5/560, dan lihat kitab Shahihut Tirmidzi 3/180]