Wajar apabila kita merasa sedih, karena manusiawi. Tapi, Allah telah menegaskan bahwa Dia bersama kita dan selalu mengawasi kita. Karenanya, kita sejatinya selalu berserah diri kepada-Nya sehingga dapat ikhlas ketika menghadapi sesuatu.
Justru dengan rasa galau, sedih dan khawatir akan membentuk pribadi kita yang menyepelekan Allah. Kenapa? Ya, karena segala sesuatu di hamparan bumi ini telah di atur oleh Allah. Dia yang Maha Kuasa, yang tak terdandingi kuasa-Nya; begitu paham dengan keadaan kita.
Hanya saja kita selalu merasa jauh dari-Nya sekaligus merasa bahwa pikiran atau hati kita lebih baik. Ingat, jalan menuju ikhlas adalah menyerahkan segala sesuatu kepada Allah, sebab Allah selalu bersama kita.
Berikut ini 4 langkah agar kita selalu dekat dengan Allah; Sang Maha Penggenggam kehidupan.
1. Sabar
Hal pertama yang dilakukan ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.
Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi. Allah Swt., berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153).
2. Cuhatlah Kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari.
Ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita. Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al-Fatihah: 5).
3. Positive thinking
Positive thinking (berpikir positif), sangat membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang hinggap. Karena dengan berpikir positif, segala bentuk kesukaran dan beban yang ada dalam diri menjadi terobati. Allah Swt., berfirman, “Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah: 5-6).
4. Zikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang senantiasa mengingat Allah, tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat-Nya segala persoalan yang dihadapi, dihadapi dengan ketenangan jiwa.
Allah Swt., berfirman, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du: 28).
Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, jiwa-jiwa mereka hanya berisi kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Semua itu terjadi karena urusan duniawi saja seperti takut tidak punya uang, takut ditolak pekerjaan, takut dijauhi teman sejawat dan masih banyak lagi.
Padahal, kita tahu bahwa Allah ialah tempat bergantung semua urusan. Dia sangat paham akan kebutuhan kita. Maka dari itu, sinarilah jiwamu dengan selalu berucap nama Allah ketika dalam keadaan galau, kemudian taatilah segala perintah-Nya, dan jauhi larangan-Nya. Ingat, bahwa Allah selalu membersamai kita. Dia selalu bersama orang yang sabar, pasrah, berpikir positif dan selalu berdoa.
Jadi, berdekatanlah dengan Allah, jadikan Dia sebagai sandaran jiwamu ketika GEGANA (gelisah, galau dan merana) menerpa malam. Hehehe