Sedih adalah hal yang bisa datang menghampiri kepada siapa pun. Jika bersedih berlebihan untuk urusan dunia dilarang, maka bersedih atas urusan akhirat dianjurkan.
Namun, bersedih atas urusan dunia hanya akan menjadi sebab turunnya kesempitan dan kegelapan di dalam hati.
Karena itu, bersedih hati memikirkan urusan akhirat, bisa jadi sebab turunnya cahaya di dalam jiwa. Sungguh, Allah lebih menyukai tangisan sedih seorang hamba karena memikirkan nasibnya di akhirat, daripada hamba yang menangis sedih hanya karena urusan dunia yang fana.
Sementara cengeng, gampang menangis dan bersedih hati memikirkan urusan akhirat, akan menjadi penerang jiwa, cahaya kemuliaan, dan mencerahkan batin. Dan, hal ini merupakan tanda, jiwamu terang benderang, hatimu suci, dan jasadmu sehat-afiyat.
Utsman Ibn Affan r.a berujar,
“Kesedihan dalam urusan dunia dapat menggelapkan hati, sedangkan kesedihan dalam urusan akhirat bisa menerangi hati.”