NUBANDUNG-Ada dua software yang sering digunakan akademisi hadis. Al-Maktabah Asy-Syamilah dan Jawami Al-Kalim. Software ini berperan untuk takhrij hadis. Sebuah riset mengeluarkan hadis dari kitab hadis untuk diuji kesahihannya. Keduanya memakai tools Bahasa Arab.
Al-Maktabah Asy-Syamilah memiliki kelebihan karena sekaligus menyediakan syarah hadis. Suatu penjelasan hadis dari pandangan para ulama klasik. Tapi ia tidak mampu melacak periwayat hadis setelah generasi ke 4 (tahun 300 H – ke atas).
Pelacakan periwayat setelah generasi ke 4 dapat dilakukan melalui Jawami Al-Kalim. Sayang materi software yang terakhir ini tidak bisa diunduh. Jadi kedua software ini memiliki kelebihan dan kelemahan.
Alur proses Al-Maktabah Asy-Syamilah dan Jawami Al-Kalim akan didemontrasikan oleh Ruang Kerja Teknologi Hadis Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Ada dua topik hadis yang telah disiapkan. Hadis tentang Qunut dan Hadis tentang Bendera Islam. Keduanya telah selesai dilakukan takhrij dan syarah. Tetapi tidak dilakukan analisis dan implikasi. Hanya pengujian kesahihan hadis.
Simulasi penggunaan software akan dilaksanakan Rabu, 19 Mei 2021 Pukul 10-12 WIB. Bertempat di Aula Lantai 4 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Karena digelar ofline maka peserta dibatasi 30 Orang demi mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Takhrij dan Syarah Hadis digunakan metodologi Prof. Dr. H. Endang Soetari Ad., ahli bidang ilmu hadis. Sedangkan pentakhrij dan pensyarah akan menghadirkan Solahudin Alayubi, lulusan pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Berbagai aplikasi dapat dikembangkan oleh akademisi informatika. “Kami mengundang akademisi informatika untuk bisa hadir pada simulasi ini. Sehingga kita bisa mengembangkannya melalui kolaborasi,” tutur Wahyudin Darmalaksana, Dekan Ushuluddin di Kampus I Jalan AH. Nasution 105 Bandung, Selasa, (18/05/2021).