NUBANDUNG - Bupati Bandung, Dadang Supriatna meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Bandung berperan aktif dalam mengurangi penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan sosialisasi dan memberi contoh ke masyarakat untuk tidak melakukan mudik lebaran.
“Kita ada imbauan bahwa ASN tidak boleh mudik, fokus pada pelayanan dan bagaimana mengurangi serta menghilangkan COVID-19 di Kabupaten Bandung,” tuturnya, Senin (10/5/2021).
Menurutnya, silaturahmi atau sungkem kepada orang tua dan kerabat keluarga yang ada di kampung halaman saat ini bisa dilakukan melalui daring/online. Apalagi saat ini, nyaris semua kalangan masyarakat sudah memiliki HP yang menunjang untuk melakukan video call.
Pihaknya juga sudah menyiapkan sanksi bagi ASN di lingkungan Pemkab Bandung yang nekat mudik. Sanksi tersebut diberikan berdasarkan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.Jadi bagi ASN yang tidak masuk pada Senin (17/5/2021) maka sanksi siap menanti.
"Libur lebaran itu kan hanya dua hari, tangal 15 dan 16 Mei. Tanggal 17 Mei ASN harus masuk kerja lagi. Jadi tidak ada alasan lagi bagi ASN untuk mudik," tegasnya.
Nantinya, lanjut Dadang, saat hari pertama kerja usai libur lebaran akan dilakukan sidak kehadiran dan bagi yang kedapatan nekad mudik akan diberikan sanksi tegas.
Sementara itu Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan memastikan dirinya tidak akan melakukan mudik lebaran tahun 2021.
“Saya tidak mudik ke Bogor, pertama kalinya berlebaran tidak di kota asal saya. Karena memang saya juga ingin menjadi bagian dari masyarakat Kabupaten Bandung. Tos weh ulah kamana-mana, tidak mudik,” timpalnya.
Sahrul meminta semua pihak untuk mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 terlebih menjelang Idul Fitri, dimana minat orang untuk mudik itu masih kuat. Kondisi tersebut tentu memiliki potensi memperparah kasus COVID-19 di masyarakat.
“Saya berharap semoga masyarakat bisa mematuhi aturan pemerintah untuk tidak mudik,” pungkasnya.